Keji! Putri Tega Bunuh dan Mutilasi Ibu Kandungnya yang Sudah Renta

Keji! Putri Tega Bunuh dan Mutilasi Ibu Kandungnya yang Sudah Renta
Tim inafis Polresta Pontianak membawa korban mutilasi ke RS Soedarso, Kamis (5/7/2018). (foto: tribu

PONTIANAK - Seorang anak menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri yang telah berusia 80 tahun. Kasus keji tersebut membuat geger kawasan padat penduduk di Gang Landak Jalan Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (5/7/2018).

Pelaku pembunuhan yang diduga melakukan mutilasi tersebut berinisial HN (43). Sedangkan korban alias ibu kandung pelaku berinisial JS (80). Pembunuhan keji tersebut terjadi di rumah korban, sekitar pukul 16.00 WIB.

Kasus ini mengundang perhatian masyarakat untuk menyaksikan, berdasarkan penuturan Ida (47) seorang warga, diduga yang membunuh tersebut adalah anak korban. Pelaku yang sehari-hari berjualan sayur dan saat ini telah diamankan pihak polisi.

Seorang perempuan paruh baya tampak tergeletak bersimbah darah di sebuah dapur rumah. Kedua kaki korban juga tampak dimutilasi. Bekas sayatan di tangan. Hal ini terlihat dari sebuah foto yang beredar.

Berikut fakta pembunuhanyang dilakukan HN, dilansir dari Tribun Pontianak:

1. Korban alami luka parah di beberapa bagian

Pelaku tak hanya menghabisinya nyawa orang yang telah melahirkannya, namun HN juga diduga memotong tubuh ibunya jadi beberapa bagian.

Kasatreskrim Polresta Pontianak, M Husni menjelaskan korban mengalami luka yang sangat parah pada bagian, leher, kedua tangan dan kaki.

2. Jasad korban ditemukan di dapur

M Husni juga mengungkapkan bahwa jasad JS ditemukan di dapur. "Sesampainya di TKP, kami memang menemukan adanya jasad seorang wanita atas nama JS (80) yang tergeletak tak bernyawa di dapur rumahnya," kata Husni saat diwawancarai usai melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, Kamis (5/7/2018).

"Tersangka adalah saudari HN (43) yang merupakan putri kandung korban," kata Husni.

3. Pelaku diduga sakit jiwa

Menurut hasil pemeriksaan sementara dari keluarga korban dan pelaku, tersangka diketahui mengidap gangguan kejiwaan. Namun pihak polisi tak serta merta memberikan kesimpulan terhadap kesaksian tersebut.

M Husni mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pendalaman. "Saat ini, dari keluarga korban menyampaikan pelaku diduga ada gangguan jiwa. Tapi untuk hal tersebut kami akan lakukan identifikasi lebih lanjut," ucapnya.

4. Penyakit gangguan jiwa HN terkadang kambuh

Warga yang tinggal tak jauh dari rumah pelaku dan korban ini juga mengungkapkan HN adalah seorang yang mengalami gangguan kejiwaan.

Warga juga menyebut HN setiap harinya berada di rumah dan tak setiap hari mengalami gangguan kejiwaan.

"Tidak tiap hari dia gila, kadang-kadang saja. Memang jarang keluar dia dan diam di dalam rumah terus," kata warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga tersebut juga menambahkan kalau pelaku dulunya pernah menikah. Namun HN telah berpisah dengan suaminya dan tak memiliki anak.

5. Pembantu kabur dari rumah karena akan dibunuh

Saat kejadian, diketahui ada tiga orang di rumah tersebut, yakni korban, pelaku dan pembantunya yang kabur menyelamatkan diri.

Pembantu yang bekerja di rumah tersebut kabur dan berteriak meminta tolong karena akan dibunuh. Hal tersebut diungkapkan satu tetangga korban dan pelaku yang enggan disebutnya namanya.

"Kita di sini tahu karena pembantunya teriak dan meminta tolong, tadi warga tolong dia melalui lantai dua agar dia cepat keluar di teras lantai dua dan mengunci pintunya. Kalau tidak, bisa mati juga dibunuh," ucap warga tersebut sambil menyaksikan pihak kepolisian melakukan pengamanan lokasi.


Berita Lainnya

Index
Galeri