Fakta Baru: Ternyata Selain karena Sakit Hati, Pelaku Memang Sejak Lama Berniat Perkosa Eka

Fakta Baru: Ternyata Selain karena Sakit Hati, Pelaku Memang Sejak Lama Berniat Perkosa Eka
Pelaku (kiri) dan korban (kanan). (foto: jawapos)

BANGIL - Terungkap sudah motif pelaku pembunuhan terhadap Eka Yuniarti (15) yang dilakukan Muhammad Madinatul Hujjah (21) warga Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Tak hanya karena faktor sakit hati. Pelaku yang sehari-harinya bekerja serabutan itu, memang sejak lama punya niatan “mengerjai” korban.

Hal itu diungkapkan pelaku saat rilis yang digelar Polres Pasuruan, Kamis (28/9). Ia mengaku, mengenal korban cukup lama. Yakni sekitar satu tahun. Keduanya saling mengenal setelah dikenalkan teman tersangka.

Menurut pelaku, korban pernah bekerja di sebuah tempat karaoke di wilayah Lawang, Malang. Pekerjaan korban itulah yang membuatnya berpikiran negatif. 

Ia beranggapan kalau korban bukan perempuan baik-baik. Namun, selama ini hasrat untuk “mengerjai” korban belum kesampaian. Masih menurut tersangka Donon –panggilan Muhammad Madinatul Hujjah-, korban dan dia sering keluar malam untuk ngopi.

“Sebulan biasanya kami bertemu tiga sampai empat kali. Hubungan kami teman. Biasanya kami memang bareng-bareng dengan teman yang lain untuk ngopi,” katanya seperti dimuat jawapos.com. 

Termasuk Senin (25/9) malam lalu, atau beberapa saat sebelum pelaku membunuh korban. Malam itu, tersangka yang merupakan warga Dusun Ngawen, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, mengajak korban nyangkruk. 

Mereka janjian ketemu di wilayah Lawang melalui telepon. Tersangka lantas menjemput korban. Setelah puas nongkrong hingga larut malam tiba, mereka berinisiatif untuk menggelar pesta miras.

“Kami berenam, termasuk saya dan korban. Kami menggelar pesta miras di area Klenteng, Tri Dharma (tak jauh dari lokasi pembunuhan, Red),” jelasnya. 

Pesta miras muda-mudi itu kemudian buyar, setelah melihat patroli kendaraan polisi melintas di jalan raya setempat. Karena khawatir terkena razia, mereka memilih bubar. Ketika itu, korban meninggalkan lokasi tempat pesta miras dengan tersangka. 

Hingga sampailah keduanya di sebuah gubuk yang menjadi lokasi pembunuhan. Di bawah pengaruh minuman keras, tersangka mengajak korban untuk berhubungan badan.

Namun, korban menolak. Sampai kemudian terjadi cekcok antara keduanya. Pelaku yang akrab disapa Donon ini, sebelumnya memang sudah menyimpan sakit hati. “Dia suka bilang ke pacar saya tentang perbuatan saya yang sering mabuk-mabukkan,” katanya. 

Donon yang setengah mabuk setengah sadar, kemudian mengambil sebatang kayu dan merobohkan korban. Kayu itu kemudian digunakan untuk mencekik korban, hingga korban tak sadarkan diri. Saat itulah, tersangka melampiaskan nafsu bejatnya.

Tindakan biadab pelaku tak berhenti sampai disitu. Ia mengambil batu berukuran cukup besar, kemudian dihantamkan ke korban sebanyak dua kali. Hantaman itu membuat korban meregang nyawa. Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku kabur dari lokasi.

“Saya baru sekali itu melakukannya (memperkosa korban),” ungkapnya. Ia sempat sembunyi ke rumah salah satu temannya. Hingga kemudian memutuskan untuk pulang. Baru setelah pulang itu, pelaku ditangkap petugas. (max/jpg)


Berita Lainnya

Index
Galeri