Iduladha, Asteroid Besar akan Melintas Dekat Bumi

Iduladha, Asteroid Besar akan Melintas Dekat Bumi
Ilustrasi.

CALIFORNIA - Bertepatan dengan Iduladha 1438 H, 1 September 2017, sebuah asteroid besar akan melintas dekat bumi. Asteroid selebar 4,3 kilometer itu, atau setengah dari ketinggian Gunung Everest, akan melintas dalam jarak 7 juta kilometer. Jarak tersebut 18 kali jarak antara bumi dan bulan. 

Seperti dilansir laman Daily Mail, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebut asteroid ini merupakan asteroid terbesar yang pernah melintas paling dekat dengan bumi. Tentunya, fenomena ini membuka kesempatan untuk kembali mengungkap misteri antariksa. 

Meski terdengar cukup mengkhawatirkan bagi bumi, tapi NASA memastikan asteroid ini tak ada menabrak Planet Biru kita. "Bumi aman," kata Paul Chodas, Kepala Center for Near-Earth Object NASA, Kamis (31/8/2017). 

Asteroid yang memiliki nama resmi 1981 ET3 ini pertama kali ditemukan pada 1981 oleh pemburu asteroid Schelte J Bus pada malam 2 Maret 1981. Asteroid 1981 ET ini mengorbit Matahari setiap 859 hari sekali.

Namun, kejadian dekatnya 1981 ET ini dengan bumi adalah kejadian yang sangat langka. Setelah tanggal 1 September 2017, asteroid ini tak akan mendekat lagi ke Bumi hingga tahun 2500.

Meski cukup dekat, asteroid ini masih sangat redup untuk dilihat mata telanjang. Anda bisa mengamatinya melalui teleskop kecil.

Kalau Anda tinggal di Australia, Selandia Baru, dan sekitarnya, asteroid ini akan terlihat sangat jelas pada Jumat malam waktu setempat. Begitu pun dengan Eropa.

Ilmuwan akan menggunakan Goldstone Solar System Radar yang ada di California dan Observatorium Arecibo di Puerto Rico untuk mengamati fiturnya dari dekat. Tingkat detailnya mencapai 10 meter persegi. Diharapkan ukuran pastinya bisa dihitung.

Para ilmuwan juga akan menghitung kemungkinan berubahnya jalur lintasan Florence ini. Sebab, bisa saja pada "kunjungan" selanjutnya menuju bumi, lintasan asteroid ini akan berubah dan berpotensi mengancam kehidupan.

Datangnya asteroid kerap dihubungkan dengan kepunahan, terlebih asteroid berukuran besar. Bagaimana tidak, sebuah studi pada 2016 mengungkap, asteroid dengan diameter 1 kilometer saja, jika menabrak bumi, bisa memicu zaman es mini. Bayangkan jika ukurannya mencapai 4,3 kilometer seperti halnya asteroid Florence.

Namun, untuk bisa menyebabkan kepunahan massal, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), butuh asteroid berukuran 9,7 kilometer. (ade/tempo)


Berita Lainnya

Index
Galeri