PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Katanya Sudah Merdeka !
Katanya sudah merdeka !
Emas di Papua siapa yang mengelola ?
Katanya sudah merdeka !
Minyak di Riau siapa yang punya ?
Katanya sudah merdeka !
Gas di Natuna punya siapa ?
Katanya sudah merdeka !
Batu bara di Kalimantan
Ku bertanya punya siapa ?
Katanya sudah merdeka !
Rumah ibadah dibakar dimana-mana
Katanya sudah merdeka !
Toleransi agama sudah tiada
Katanya sudah merdeka !
Tapi masih aku, kau, dan mereka
Katanya sudah merdeka !
Kemana hilangnya Bhineka Tunggal Ika
Katanya…Katanya… dan Katanya
Sebelum menjadi Kita
Tidak ada makna Merdeka
Batam,2016
BABABU
Bababu !
Rakyatmu babu
Bababu !
Kau tutup matamu
Bababu !
Bumi pertiwi malu
Bababu !
Pemerintah tak mau tahu
Bababu !
Pemerintah juga tak malu
Bababu !
Dasar engkau memang tak tahu malu
Bababu !
Kau rebut semuanya dariku
Bababu !
Tumpul untukmu, tajam untukku
Bababu !
Pergilah kau dariku
Bababu !
Bumi pertiwiku sudah malu
Batam, 2016
Azab Di Balik Asap Hitam
Bumi pertiwiku elok rupanya
Bak gadis suci surga dunia
Dalam hamparan kertas putih
Sebelum tinta hitam yang kau torehkan
Ku coba pandang tajam
Tapi ini yang ku dapatkan
Asap hitam menyelimuti bumi pertiwi
Mata ini perih dan sungguh perih
Suara ini hilang tak berbekas
Dada ini sesak, hati ini sempit
Semua berguman ?
Azab ini datang dari mana ?
semua ini salah siapa ?
Aku, kau, atau mereka
Ahhh,,,sudahlah !
Tetap takkan ada jawabnya
Pekanbaru, 2016
Luki Aswar. Lahir 25 Desember 1995 di Kinawai, tepatnya sebuah desa kecil di Batusangkar-Sumbar. Seorang gadis mungil penikmat seni, pecandu sastra yang mempunyai nama pena Geisyah Izma. Sekarang tinggal di Batam, mengikuti jejak orang tuanya untuk merantau. Saat ini sedang sibuk kuliah di FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia UR. Untuk berbagi pengalaman dan memperbanyak pertemanan, penulis dapat dihubungi melalui email “lukyaswar123@gmail.com dan fb dengan nama Luky Aswar”.
.jpeg)
