Jokowi Rombak Kabinet, Arus Masuk Dana Asing Naik

Jokowi Rombak Kabinet, Arus Masuk Dana Asing Naik
Ilustrasi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang masuk ke dalam negeri (capital inflow) hingga 25 Juli 2016 (year-to-date) mencapai Rp128 triliun. Realisasi tersebut lebih dari dua kali lipat dari capaian sepanjang tahun lalu sebesar Rp55 triliun.
 
"(Aliran modal masuk) sampai dengan Juni itu masih kira-kira Rp 102 triliun. Kemudian, sampai 25 Juli itu dana yang masuk Rp128 triliun," kata Gubernur BI Agus Martowardojo, Rabu (27/7/2016). 
 
Menurut Mantan Menteri Keuangan ini, banjirnya aliran modal ini dipicu oleh membaiknya fundamental perekonomian domestik diantaranya terjaganya tingkat inflasi, defisit transaksi berjalan, dan neraca perdagangan. Hal itu juga didukung oleh reformasi struktural yang dilakukan pemerintah. 
 
"Reformasi struktural yang dilakukan pemerintah ini disambut dengan cukup baik. Reformasi struktural ini kan bukan hanya memperbaiki sektor riil tetapi juga sektor fiskal dan sektor moneter juga harus diperbaiki," katanya. 
 
Selain itu, berjalannya kebijakan pengampunan pajak juga memberikan sentimen positif pada pasar. Seperti diberitakan sebelumnya, baik indeks harga saham gabungan (IHSG) maupun kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tercatat menguat sejak berlakunya amnesti pajak.
 
Di sisi lain, perekonomian global saat ini masih mengalami perlambatan dan diwarnai ketidakpastian. Salah satu penyebabnya adalah keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang kerap disingkat Brexit hingga isu terorisme. 
 
"Kita lihat ekonomi dunia ada perlambatan dan tidak seperti yang diharapkan," ujar Agus. 
 
Hal itu membuat perekonomian Indonesia yang memiliki prospek positif menjadi semakin menarik bagi investor. 
 
Lebih lanjut, menurut Agus, banjirnya aliran dana masuk, misalnya hasil repatriasi program pengampunan pajak, juga perlu diantisipasi.
 
Pasalnya, jika tidak dikelola dengan baik, aliran modal yang masuk malah bisa menjadi beban dan bisa menimbulkan 'overheating', bahkan menciptakan gelembung yang berdampak negatif bagi perekonomian. 
 
"Kalau nanti dana ini masuk tentu bagi Indonesia tantangannya adalah bagaimana agar dana ini bisa disalurkan ke sektor produktif. Itu tantangan utama," jelasnya. (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri