Puisi-Puisi Brilian Gabriella Ursula Merung

Senja Yang Merindu, Gelang Lumba-Lumba, Wanita Yang Luar Biasa dan Dua Puisi Lainnya

Senja Yang Merindu, Gelang Lumba-Lumba, Wanita Yang Luar Biasa dan Dua Puisi Lainnya
ilustrasi. ( Karla Nolan/www.dailypainters.com)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Senja Yang Merindu
 
Di kala sang surya mulai meredup
Mengisi cakrawala dengan warna jingga
Aku masih disini, membalas sapaan senja
Ditemani semilir angin yang membelai rambutku manja
Membuat rindu semakin meronta dalam batin
 
Senja hari ini, tidak seindah senja yang dulu
Ketika hangat pelukmu selalu menemani senjaku
Membuatku selalu bersyukur pada Yang Kuasa
Karena telah memberi kebahagiaan yang sederhana 
Hingga hati pun selalu merindu kala senja
 
Untukmu yang sudah lama pergi
Telah kubisikkan rinduku kepada angin 
Kuharap angin kan menyampaikannya padamu
Karena langit jinggalah yang jadi saksinya
 
 
 
Gelang Lumba-Lumba
 
Selalu tersenyum kala melihat pergelangan tangan 
Ada sebuah tali yang dirajut melilit indah
Berhiaskan manik lumba-lumba yang sederhana
Lambang yang manis tentang sebuah persahabatan
 
Tak perlu merasa sepi karena ada yang menemani
Tak perlu mencari karena sudah mendapatkan
Tak perlu jadi sempurna karena dia menerima apa adanya
Karena sahabat sejati adalah mahluk yang paling berharga
 
Wahai kawan sehati
Terima kasih atas keceriaan yang kau bagi
Takkan pernah kulupa setiap kebersamaan kita
Walaupun waktu berhenti berputar
Tali yang kita rajut akan terkenang abadi
 
 
 
Wanita Yang Luar Biasa
 
Kata mereka kau hanyalah wanita biasa
Tapi bagiku tidak, kau bukan sekedar itu
Kau lebih berharga dibanding apapun
Karena kau adalah sumber hidupku
 
Di kala engkau sedang berdoa
Samar-samar ku dengar suaramu
Memanjatkan permohonan mulia nan tulus
Kepada Dia Yang Maha Kuasa
 
Sungguh ku bangga jadi buah hatimu
Menjadi kebahagiaan sederhana bagimu
Semoga Tuhan panjangkan umurmu
Dan selalu berikan rahmat terbaikNya
 
 
 
Sepi Di Kota Ramai
 
Kulihat hiruk pikuk kendaraan berlalu lalang
Dengan berbagai wajah asing mengisi keramaian
Semuanya berpadu menjadi satu irama 
Menciptakan simfoni kehidupan kota
 
Selalu sendiri ditengah warna warni dunia
Menjadi tak kasat mata layaknya hantu
Buat diri ini bagai ditelan bumi
Sebab sepi menggerogoti tanpa ampun
 
Jangan tanya apakah sedih
Karena hati pun sudah tak tahan
Ingin temukan yang dicari selama ini
Yang kuharap kan jadi penawar kesepian
 
 
 
Merajut Mimpi
 
Mengorek sampah itu kesehariannya
Aroma apek selalu mengisi paru-paru
Gadis kecil yang memikul karung
Putus sekolah karena tak mampu
 
Terlihat semangat tapi sebenarnya lelah
Terlihat senang tapi ingin menangis
Gadis kecil berhati besar
Ingin menjadi seorang guru
 
Terus berusaha mengejar mimpi
Menggapai bintang yang teramat tinggi
Demi meraih cita-cita
Untuk mengabdi memberi ilmu
 
 
Brilian Gabriella Ursula Merung, biasanya sih orang-orang sering memanggil aku Noni. Aku adalah anak ke tiga dari lima bersaudara. Umurku saat ini menginjak 16 tahun, karena aku lahir di kota bunga yaitu kota Tomohon pada tanggal 31 Mei 2000. Saat ini aku tinggal bersama dengan ayah, ibu, kakak dan adik di Perumahan Wenang Permai 1 blok D nomor 26, Kecamatan Tikala, Kelurahan Kairagi Weru, Kota Manado, Sulawesi Utara dengan kode pos 95129. Saat ini aku duduk di kelas dua belas atau tiga SMA di Sekolah Menengah Atas Katolik Rex Mundi yang lokasi berada di pusat kota Manado. Bisa dihubungi lewat email [email protected] 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri