PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Senja Yang Merindu
Di kala sang surya mulai meredup
Mengisi cakrawala dengan warna jingga
Aku masih disini, membalas sapaan senja
Ditemani semilir angin yang membelai rambutku manja
Membuat rindu semakin meronta dalam batin
Senja hari ini, tidak seindah senja yang dulu
Ketika hangat pelukmu selalu menemani senjaku
Membuatku selalu bersyukur pada Yang Kuasa
Karena telah memberi kebahagiaan yang sederhana
Hingga hati pun selalu merindu kala senja
Untukmu yang sudah lama pergi
Telah kubisikkan rinduku kepada angin
Kuharap angin kan menyampaikannya padamu
Karena langit jinggalah yang jadi saksinya
Gelang Lumba-Lumba
Selalu tersenyum kala melihat pergelangan tangan
Ada sebuah tali yang dirajut melilit indah
Berhiaskan manik lumba-lumba yang sederhana
Lambang yang manis tentang sebuah persahabatan
Tak perlu merasa sepi karena ada yang menemani
Tak perlu mencari karena sudah mendapatkan
Tak perlu jadi sempurna karena dia menerima apa adanya
Karena sahabat sejati adalah mahluk yang paling berharga
Wahai kawan sehati
Terima kasih atas keceriaan yang kau bagi
Takkan pernah kulupa setiap kebersamaan kita
Walaupun waktu berhenti berputar
Tali yang kita rajut akan terkenang abadi
Wanita Yang Luar Biasa
Kata mereka kau hanyalah wanita biasa
Tapi bagiku tidak, kau bukan sekedar itu
Kau lebih berharga dibanding apapun
Karena kau adalah sumber hidupku
Di kala engkau sedang berdoa
Samar-samar ku dengar suaramu
Memanjatkan permohonan mulia nan tulus
Kepada Dia Yang Maha Kuasa
Sungguh ku bangga jadi buah hatimu
Menjadi kebahagiaan sederhana bagimu
Semoga Tuhan panjangkan umurmu
Dan selalu berikan rahmat terbaikNya
Sepi Di Kota Ramai
Kulihat hiruk pikuk kendaraan berlalu lalang
Dengan berbagai wajah asing mengisi keramaian
Semuanya berpadu menjadi satu irama
Menciptakan simfoni kehidupan kota
Selalu sendiri ditengah warna warni dunia
Menjadi tak kasat mata layaknya hantu
Buat diri ini bagai ditelan bumi
Sebab sepi menggerogoti tanpa ampun
Jangan tanya apakah sedih
Karena hati pun sudah tak tahan
Ingin temukan yang dicari selama ini
Yang kuharap kan jadi penawar kesepian
Merajut Mimpi
Mengorek sampah itu kesehariannya
Aroma apek selalu mengisi paru-paru
Gadis kecil yang memikul karung
Putus sekolah karena tak mampu
Terlihat semangat tapi sebenarnya lelah
Terlihat senang tapi ingin menangis
Gadis kecil berhati besar
Ingin menjadi seorang guru
Terus berusaha mengejar mimpi
Menggapai bintang yang teramat tinggi
Demi meraih cita-cita
Untuk mengabdi memberi ilmu
