Puisi-puisi Nur Samsi

Gitar Tua, Kaku, Retak

Gitar Tua, Kaku, Retak
Ilustrasi. (Darlene Keeffe/fineartamerica.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Gitar Tua
 
Halus petikan-petikan 
Mengawali kisah yang indah
Tutur kata yang lembut
Mengiringi suara dawai-dawai
Desiran-desiran cinta
Pelangi-pelangi asmara
Telah menyeret hati kerdilku
Membuai semua perasaan indahku
Tak mampu rasaku menahan
Tak sanggup bibirku diam
Takkan kosong petikan-petikan
Lirik hati tersenyum dalam
Oh hati
Oh hatiku
Melodi kisah cinta bergema
Aku terjebak raungan asmara
 
 
 
Kaku
 
Busa panas tiada arti
Menghancurkan angan
Hati indah memandang
Hujan menjadi penyebab
Apa yang beda ?
Kau bermalu muka
Mampukah?
Hati meronta lagi
Hancurkanlah batasan
Keluarlah! Luapkan
Indahnya caramu
Indahnya hatiku melihatmu
Kau bisukan batinku
Mendiamkan kuasaku
Mati rasanya jemariku
Ada apa dengan waktuku?
Aku lemah, aku lemah
Oh, engkau yang menyita cintaku
 
 
 
Retak
 
Bukanlah cahayanya yang bersinar
Kilauan itu dari arang
Berbenang mata lupa
Ya, hancur belum pecah
Bukanlah bahasa jelas
Memakan sindir awal
Tameng dulu sudah hilang
Anggapan dulu lari ketakutan
Perusak-perusak membayang tak jelas
Bingung dimakan habis-habisan
Sudahlah
Sudah tak berasa lagi
Hati ingin 
Tapi raga menolak
Dekat lama jauh sudah
Kau dan aku masih ber-kita?
 
 
 
Nur Samsi. Lelaki kelahiran Sentajo, 11 Oktober 1997. Mulai aktif menulis sejak tahun 2015. Sekarang aktif berkuliah di Universitas Riau, jurusan Pendidikan Matematika. Pernah menjadi wakil ketua dari sebuah komunitas tulis MStory yang berdiri pada 21 Juli 2016. MStory adalah sebuah komunitas yang melalukan perlombaan bagi siswa/I SMA/SMP sederajat. Samsi bisa dihubungi melalui: Facebook: Nur Samsi E-Mail: [email protected]
 


Berita Lainnya

Index
Galeri