Puisi-puisi Hilyah Khairuna

Ranjau, Lubang Jeratan, Untukmu Wahai Para Koruptor

Ranjau, Lubang Jeratan, Untukmu Wahai Para Koruptor
Ilustrasi. (Tamsin Relly/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Ranjau
 
Setelah menelan air laut terlalu banyak
Menggumpal menjadi satu menuju paru – paru
Setelah melewati gulungan ombak dan himpitan batu
Mata elang itu menemukanku
Mengoyak-ngoyak jeritanku
Menahkodai tumpanganku
Dan menjerumuskanku ke dalam fatamorgana nya
 
Lelahku menghampiri 
Setelah puluhan abad mengadahkan pistol ke hatimu
Bermacam-macam ranjau kuletakkan di setiap jalan dimana kau melangkah
Agar kau pecah berkeping-keping di ragaku
Agar tulang belulangmu tertimbun oleh hembusan nafasku 
Agar darah segarmu tak lagi mengalir di setiap syaraf sadarku 
Agar tajamnya matamu musnah dari bayangku
Dan agar kau terkubur untuk selamanya dalam nestapaku
Ya, selamanya
 
 
 
Lubang Jeratan
 
Aku keluar dari sebuah jeratan
Jeratan yang menggerogotiku  tubuhku
Takkan ada lagi jiwa yang melarat menghantui hidupku
Bahkan kau salah satunya 
Aku sudah melewati puluhan mati rasa
Berusaha menggemakan rinduku yang tak kunjung tiba
Sang pujangga waktu berpesan padanya
Padanya yang telah menjadi butiran debu
 
Acuhmu menghempaskan genggamanku
Bernyawa tak bernyawa , kau tak pikir
Mautku mengintip kita sesaat 
Menjelmakan kau menjadi mesin dari sebuah siklus
Membantu membangun tembok raksasa di setiap jemarimu
Memperjelas batas antara kau dan aku
 
 
 
Untukmu Wahai Para Koruptor
 
Berkas bercak yang kau sayat
Tidak sehebat dia layaknya sang badai yang meluluhlantakkan kampungku
Libasan yang merekat
Tidak sekuat libasan dia layaknya si jago merah yang melahap kampungku
Dulu kami mati karena wabah,sekarang karena dia
Ya,dia.para tikus berdasi itu
 
Panda kecilmu ini melonta 
Berkecamuk tak berdaya di tempat kami berpijak
Hanya bisa meratapi dari ufuk timur
Kampungku yang bukan seperti sedia kala
Karena kerakusannya
Karena tipu dayanya
Karena janji manisnya yang tak berujung
Mereka buta
Buta pada hakekat buta pada yang kuasa
 
 
 
Hilyah Khairuna, panggil saja saya Hilya. Saya lahir di Padang, 4 April 2001. Saya tamatan dari PAUD Kecambah, SDIT Al-fityah Pekanbaru, SMPIT Al-fityah Pekanbaru, dan sekarang saya menginjak jenjang SMA kelas 10 juga di SMAIT Al-fityah Pekanbaru. Saya suka membaca, terutama menulis. Jika ingin mengenal saya lebih dekat, bisa menambahkan saya, email: hilyaamri@gmail.com, Ig: @hilyaamri.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri