PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Musibah Cinta
Retak menapaki liku hatimu
Angan yang sekejap melayang
Terbawa angin tak sanggup ku kejar
Menghantar mimpi yang perlahan pergi
Ku hujam janji yang tak pernah pasti
Bukan karenamu
Tetapi tentang kisahku
Bukan untukmu
Tetapi bahasa kalbuku
Sekedar menyapa deretan asmara
Tak apa bersandiwara akan sebuah dusta
Sebab kaulah permata biruku
Meski harus berpeluh diriku
Lengkung merah masih untukmu
Kau tak bersalah hanya aku yang lelah
Hampa yang kini ada
Nikmatku pada-Nya membuka tabir cinta
Jiwa dari raga yang tak seharum aromanya
Tentang Mawar
Hadirlah sekelumit rasa
Rasa`yang harus berperang dengan bayangku
Padahal sudah ku tegaskan jika
Dia memang tulus bukan modus
Berdiri di balik curam
Duri yang membuat layu
Sayatan perih di kalbu
Terikat kembali hati tak kucari
Tangkai yang tinggalkan mawarnya disini
Perlahan hening dan terhempas sudah
Kasih yang tak di harapkan
Tanpanya aku tiada tenang
Tidakkah kau tahu….
Rindu yang belum jua tersampaikan
Kata yang belum sempat diucapkan
Terpasung menahan gejolak cinta
Merintih melawan rindu
Dengan cahaya yang buta oleh mata
Aroma yang tak dapat kuhirup
Rasa yang hambar oleh lidah
Semua tentang mawarmu
Pencuri Buta
Percuma saja tangan di kepalkan
Suara di keraskan
Jika mereka buta
Percuma saja bahu dieratkan
Jika meraka mengabaikan
Percuma saja aspirasi di teriakkan
Jika mereka tuli
Percuma saja taat di ketatkan
Jika mereka ingkar
Percuma saja petisi digalakkan
Jika memang dibuang
Hanya saja rayuan menjadi senjata
Hanya saja kata-kata manis namun beracun
Mereka bilang kaulah anak-anak kami
Namun sayang, banyak pragmatik didalamnya
Jiwa yang terbuang
Dilarung di negeri sendiri
Hitam & putih apalah artinya
Jika mereka mencuri diam-diam
