Puisi-puisi Roidah Muharrika

Jodoh, Tentangmu dan Aku, Penjarah Mimpi, Dia Aku

Jodoh, Tentangmu dan Aku, Penjarah Mimpi, Dia Aku
Ilustrasi. (Barbara Agreste/arkzoft.net)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Jodoh
 
Kala memikirkan tentang siapa kamu dan takdir Tuhan terbersit harapan 
Kala doa terpanjat dalam sujud panjang hadir namamu
Kala sendiri berteman sepi terlukis wajahmu dalam keramaian
Duhai engkau siapakah gerangan yang menyambut harapanku, 
menyebut namaku dalam sujud-sujudnya dan menampakkan diri menghapus sepi
Wahai Engkau Yang Maha Memiliki
Tuntun aku menjaga hati untuk memiliki
Hingga kulafazkan namanya dalam ijab qobul
Menyambutnya dalam mahligai bernama rumah tangga
Wahai Engkau Yang Maha Tahu
Tuntun pula Ia menjaga hati untuk menantiku
Agar pelaminan menjadi awal perjumpaanku
Sehingga perjalananku terasa lengkap
Dan surga-Mu menjadi tempatku berakhir bersamanya
 
 
 
Tentangmu dan Aku
 
Sore ini gerimis menemaniku bercengkrama tentang kenangan 
Hingga langit kujadikan layar untuk memutar kembali masa itu
Tak terbilang banyak rasa pernah membuat kita saling menjauh
Sayang, suka, rindu, benci dan dendam saling bertubrukan tanpa ampun
Dan pilihan pun jatuh pada kata “Maaf”
Ah, alangkah lucunya potret perjalanan ini
Ingatkah ketika kau katakan tak ingin pisah? Yah pasti kau ingat
Kau bilang tak bisa berjalan sendirian, kau takut
Tapi pada akhirnya kita jalan berbeda, dan masihkah kau ragu juga akan takdir yang kita jalani ini?
Kurasa tidak demikian adanya,
Aku tahu dan kau pun tahu, itu pasti
Sore ini gerimis seperti ingin berkenalan denganmu
Tapi sayang waktu yang tidak tepat
Lain kali saja
Sepenggal kisah ini milik bersama, 
Yang kubawa bersama kisah baruku
Tenang saja, tak akan ku ganti walau ada yang lebih indah
Kisah kita punya tempat tersendiri yang tidak siapa pun bisa mengusiknya
Bercerita tentangmu seolah semua kata dapat aku rangkai dengan mudah padahal aku bukanlah pujangga
Entah berapa kali aku ceritakan namun tak jua aku bosan
Karena bagiku kau bukanlah sebuah kebosanan
Kau adalah apa yang tak pernah mati
Tercipta di masa lalu untuk memberi napas  masa depan
Yah, itu kamu yang bernama kenangan
Dan sepertinya gerimis hendak pulang
Dan aku harus kembali menyambut bintang malam
Ah, berat rasanya berpisah walau dalam kenangan
Tapi ini bukan tentang kehilangan
Percayalah, aku menemukanmu dalam setiap perjalananku
Meskipun doa terbaikku kadang bukan untukmu, Maaf
Dan terima kasih telah meminjamkan separuh kisahmu 
Sampai bertemu di episode yang nyata
Kau terindah
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri