PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Arti Kutub Pelangi
Tatkala cahaya rembulan di ufuk sana berkilau
Disambut hembusan angin senja yang melambai
Pada detik yang selalu mengericik hati
Rasa pilu menyengat dengan hebatnya
Aku pun selalu mencoba bertanya
Bertahan menyawa mengering layu
Pertanyaan yang selalu menggema sukma
Hujan yang singgah menyapa kala itu
Akankah pelangi terbit dikutub sana?
Mencoba mewarnai abstrak yang terlukiskan disana
Dibalutkan aroma malam yang mencekam
Karya semesta alam nan mempesona
Aku pun bisu
Tak mampu menjawab gelegar gema itu
Pancaran feromon senja menyilaukanku
Seakan bertanya tentang sandaranku disini
Akankah aku rapuh akan penantian?
Diselimuti pekatnya dingin Kristal
Terkadang pelangi layaknya fatamorgana
Datang lalu hilang...
Bisikan dari Semesta
Tatkala embun pagi menyapa
Dedaunan melayang melepas asa
Butiran air langit berkilauan
Turun perlahan dan gemerlapan
Seketika fatamorgana merasuk sukma
Di iringi matahari di ufuk sana
Burung bercengkramapun usai sudah
Kembali jua tinggalkan lelah
Kini terpampang senja jingga
Berkeluh kesah hanya pada-Nya
Dengan berbalutkan keheningan
Kuharap semesta kabulkan penantian
Janji Jingga
Senja temaram kembali ke peraduan
Menggenggam cahaya yang gemerlapan
Laksana derik bunyi jantung
Kala itu semakin mencekam
Deru ombak pun bergelombang
Lemah lunglai sampaikan rasa
Auranya terkadang terlihat jingga
Melaju perlahan dan pulang
Aku pun terhanyut..
Terbuai dalam lamunan sesaat
Kerikil kecil yang kugenggam retak
Goyahkan lamunan terbang dan melayang
Dinginnya pun kini menusuk sukma
Laksana kutub bekukan palung jiwa
Kucoba jelajahkan kisah romansa
Mencoba mewarna janji laksana pelangi
Namun apa yang ku dapat kini?
Sulit untuk kuraba terang
Mengering raga menanti jua
Mungkin harus coba tuk ku lupakan..