PADANG - Para penyair di Sumatera Barat melakukan pertemuan di rumah raja penyair, Pinto Janir, di jalan Gajahmada, Gunung Pangilun, Padang, pada hari Minggu, 21 Agustus 2016, dari pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Album Musik Puisi ini akan diproduksi mulai akhir bulan Agustus 2016 ini.
Pertemuan ini dihadiri oleh Pinto Janir, Denni Meilizon, Boy Candra, Muhammad Fadhli, Nuh Rafi dan Katrina, mendiskusikan tentang penggarapan Album VCD Musik Puisi dalam rangka Kampanye Sastra Untuk Remaja.
"Suguhan sastra untuk para remaja baiknya dikemas secara proporsional, agar mudah diterima mereka. Saya yakin, yang akan dicatat oleh sejarah itu adalah karya, dan salah satu bentuknya adalah album vcd musik puisi", kata Pinto Janir, penyair ternama yang kaya dengan inovasi baru dalam upaya kian memajukan literasi, khususnya di Sumatera Barat, saat berdiskusi.
Album VCD Musik Puisi ini direncanakan memuat 14 Musik Puisi yang divisualisasikan, 14 penyair Sumatera Barat yang ikut dalam album ini adalah Pinto Janir, Denni Meilizon, Boy Candra, Refdinal Muzan, Muhammad Fadhli, Nuh Rafi, Irwan Hasan, Arif Afsyah, Nova Eka Putri, Rahmi Gusniarti, Hendri Efendi, Hasan Asyhari, Amika An dan Katrina.
“Kegiatan ini penting, terutama bagi anggota FAM Sumbar. Kita perlu membuka ruang bagi kawan-kawan di komunitas kepenulisan FAM Sumbar yang selama ini lebih pada pendalaman minat baca dan menulis saja. Diharapkan keikutsertaan mereka pada Album VCD Musik Puisi ini dapat sebagai ajang penyegaran dan memenuhi ekspektasi baru mereka dalam berkesenian. Bagi FAM Sumbar itu sendiri kegiatan ini lebih sebagai wadah silaturahmi dengan para individu yang bergerak di bidang seni musik. Apalagi saat ini Pemerintah juga sedang menggalakkan literasi untuk generasi muda. Maka FAM Sumbar beserta sejawat yang bergabung dalam penggarapan Album Musik Puisi ini ingin menjadikan Musik Puisi sebagai sambung rasa dengan adik-adik remaja agar lebih dapat memahami sastra dan tujuan akhirnya tentu untuk lebih mempermudah masuknya aktivitas membaca dan menulis ke sekolah-sekolah,” kata Denni Meilizon, Koordinator komunitas kepenulisan Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia Wilayah Sumatera Barat, yang juga adalah penerima Anugerah Literasi Minangkabau 2016 untuk Kategori Penulis.
Mengakomodasi keseriusan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk memajukan literasi, seperti yang disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, SPsi, MSc, pada kata sambutannya di acara penyerahan Anugerah Literasi Minangkabau 2016, untuk membangkitkan batang tarandam pada kejayaan literasi Minangkabau pada masa silam, ini adalah menjadi tugas bersama.
"Keseriusan Pemerintah Provinsi untuk memajukan literasi di Sumatera Barat sudah kelihatan implementasinya. Sebelum Proses Belajar Mengajar (PBM), kini para guru memulainya dengan cerita dan penokohan, sebelum anak-anak didik diminta untuk membaca bukunya. Tentu ini adalah sebuah kerja nyata untuk memajukan literasi pada usia dini, khususnya di Sumatera Barat" kata Nuh Rafi, salah seorang penyair yang ikut pada penggarapan Album VCD Musik Puisi, yang juga adalah Tenaga Pengajar di SD N 05 Air Santok, Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Album Musik Puisi ini digarap secara swadaya, dengan mengumpulkan dana dari para penyair, namun tidak menutup kemungkinan jika ada investor yang berniat untuk mensponsorinya. Album Musik Puisi ini akan diproduksi di studio musik Caroline Record Padang, yang diaransemen langsung oleh Bapak Ferry Zein.
"Saya sangat mendukung kreativitas para penyair Sumatera Barat ini. Dan pernyataan yang pernah dilontarkan oleh Pinto Janir itu adalah benar, bahwa musik itu memberikan spirit dan sastra itu membuka cakrawala," kata Ferry Zein, seorang seniman musik di Sumatera Barat yang telah membesarkan nama penyanyi tradisi Minangkabau, seperti Zalmon, An Roy's dan lainnya.
Boy Candra, penulis best seller yang ikut dalam Album VCD Musik Puisi ini dipercaya untuk memberi tagline pada album ini nantinya.
"Sebelum menggarap Album VCD Musik Puisi ini, kita mesti menentukan dulu segmen pasarnya, sehingga jelas puisi seperti apa yang akan disajikan," kata Boy Candra, yang sedang mempersiapkan diri untuk Tur 5 Kota Besar di Indonesia dalam rangka promo buku ke sembilannya, berjudul Sebuah Usaha Melupakan. *
Laporan: Muhammad Fadhli (Padang)