PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Lilin
Aku kau kita tak pernah tahu
Seberapa cepat jikalau
Cahaya lilin akan padam
Api yang berkobar
Memakan batang kehidupan
Perlahan demi perlahan
Hingga kau tak pernah menyadari
Engkau terselimuti kegelapan
Sunyi, kelam, mencekam
Mereka mendatangimu
Dengan raut yang suram penuh amarah
Mengeluh karena percuma
Lilin menyala tak terasa hangatnya
Kini lilin itu telah padam
Asap mengepul kelangit dunia
Seakan tanah haram untuknya
Apa daya baginya
Lilin yang kini telah padam
Memohon untuk dihidupkan kembali
Apa daya baginya
Sekali habis lenyap raganya
Depresi
Apa yang telah kulakukan
Kuharap ku lari menghilang
Jauh dari kaki termakan tanah
Ku berteriak tolong
Namun kurasa semua kosong
Kurasa langit mendorongku semakin dalam
Meletakkan matahari bulan
Diatas pundak lemah ini
Kufikir yang baik olehku belumlah cukup
Kini semua terasa menjauh
Setiap yang kusentuh kini memudar
Ku berharap bisa memperbaiki
Semua kekacauan
Berapa lama lagi
Berapa lama lagi ini menggerogoti diriku
Aku hanya ingin
Semua baik karena aku