Polda Riau Bongkar Jaringan Narkotika Internasional, Amankan 30 Kg Sabu dan Ribuan Liquid Vape Mengandung Narkoba

Polda Riau Bongkar Jaringan Narkotika Internasional, Amankan 30 Kg Sabu dan Ribuan Liquid Vape Mengandung Narkoba

MERANTI - Kepolisian Daerah (Polda) Riau bersama Polres Kepulauan Meranti kembali mencatat prestasi besar dalam pemberantasan narkotika. Dalam pengungkapan terbaru, aparat berhasil membongkar jaringan narkotika internasional yang beroperasi lintas negara dan menyita puluhan kilogram sabu serta ribuan liquid vape mengandung narkoba.

Dalam konferensi pers di Mapolres Kepulauan Meranti, Kamis (9/10/2025), polisi memamerkan barang bukti hasil operasi, di antaranya 30.713,7 gram sabu, 24.302,4 gram minuman cair “Happy Water” merek Lamborghini, serta 1.034 bungkus catridge liquid vape berbagai merek seperti Popeye, Pink, Hijau, dan Ungu.

Empat tersangka turut diamankan, masing-masing berinisial N (24), Y (19), J (20), dan TS (35). Mereka memiliki peran berbeda dalam jaringan tersebut yang diduga terhubung dengan sindikat narkoba lintas negara menggunakan jalur laut Riau-Malaysia.

Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo menegaskan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi antara Polri serta seluruh pihak yang terlibat dalam pemberantasan narkotika.

“Ini pesan tegas bahwa tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan narkotika di wilayah hukum Riau. Kami akan tindak tegas siapa pun yang mencoba merusak masa depan generasi muda,” ujarnya.

Ia menambahkan, ancaman narkotika kini semakin kompleks dan membutuhkan kolaborasi lintas instansi serta kewaspadaan masyarakat.

“Polda Riau mengajak pemerintah, aparat penegak hukum, dunia pendidikan, dan masyarakat luas untuk bersama memerangi peredaran narkoba agar Riau, khususnya Kepulauan Meranti, tetap bersih dan aman,” imbuhnya.

Brigjen Jossy juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu menindak tegas bandar maupun pengedar.

“Kalau mencoba kabur atau melawan petugas, akan kami tindak di tempat,” tegasnya.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi menyampaikan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama erat antarunit kepolisian dan dukungan masyarakat.

“Pengungkapan ini membuktikan bahwa kerja sama antara masyarakat dan aparat hukum sangat menentukan. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelidikan maupun menjaga situasi tetap kondusif,” ujar AKBP Aldi.

Ia menegaskan, pihaknya akan memperketat pengawasan di wilayah pesisir agar jalur laut tidak lagi dijadikan pintu masuk narkoba.

Kepala BNNP Riau Brigjen Christ Reinhard Pusung mengapresiasi kerja keras Polda Riau dan Polres Meranti yang berhasil mengungkap kasus terbesar sepanjang sejarah berdirinya Polres Kepulauan Meranti.

“Ini adalah pengungkapan terbesar yang pernah terjadi di wilayah Kepulauan Meranti. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas profesionalitas dan sinergi luar biasa dalam pemberantasan narkotika,” kata Brigjen Christ.

Ia menjelaskan, modus peredaran narkoba kini semakin beragam, salah satunya dengan memanfaatkan liquid vape dan minuman “Happy Water” yang dikemas menyerupai produk legal.

“Cairan ini mengandung zat psikotropika berbahaya yang menimbulkan efek euforia dan adiksi,” jelasnya.

Brigjen Christ juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap produk vape tanpa izin edar. “Jangan anggap sepele. Bisa jadi yang diisap anak-anak kita adalah narkoba cair yang mematikan,” tegasnya.

BNNP Riau, lanjutnya, akan memperkuat koordinasi dengan Bea Cukai, Kepolisian, dan Pemerintah Daerah untuk menutup jalur distribusi serta mengawasi peredaran barang-barang berbahaya tersebut di pasar lokal.

Dalam kegiatan itu turut hadir Bupati Kepulauan Meranti H. Asmar, Kajari Ricky Makado, serta unsur Forkopimda lainnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri