PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengumumkan kabar duka bagi dunia konservasi. Seekor anak gajah Sumatera yang dievakuasi dari Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar pada 10 Maret 2025, akhirnya mati pada 11 April 2025 sekitar pukul 05.00 WIB, meski telah menjalani perawatan intensif.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono menjelaskan, penyelamatan anak gajah ini diawali dengan upaya penggabungan kembali dengan induk dan kelompoknya di alam, namun tidak berhasil.
Petugas kemudian mengevakuasinya ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, Siak, untuk mendapatkan nutrisi dan perawatan.
"Selama tiga hari di PLG Minas, anak gajah menolak menyusu susu formula maupun dari induk gajah lain, Selasa (12/8/2025).
Ia kemudian dipindahkan ke PLG Sebanga, Bengkalis, dengan harapan mendapatkan indukan asuh dari gajah yang baru melahirkan. Namun upaya itu kembali gagal, sehingga pemberian nutrisi dilakukan melalui buah-buahan.
Karena perilakunya yang hiperaktif, dibuat kandang sementara dengan pengawasan satu dokter hewan dan tiga mahout. Pada 8 April 2025, kondisinya menurun dan nafsu makan berkurang.
"Tim medis memberikan air gula dan elektrolit hingga kondisinya sempat membaik. Namun dua hari kemudian, kesehatan anak gajah kembali memburuk dan memerlukan cairan infus. Upaya penyelamatan tidak berhasil, dan hewan tersebut dinyatakan mati," terang Supartono.
Hasil nekropsi awal menunjukkan adanya peradangan lambung dan usus. Sampel organ kemudian diperiksa di Medica Satwa Laboratories, Bogor, dan hasilnya negatif terhadap virus Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).
Uji histopatologi di Institut Pertanian Bogor mengungkap penyebab kematian sebagai berikut:
1. Pneumonia disertai perdarahan paru-paru yang menyebabkan gagal napas.
2. Gastroenteritis yang memicu dehidrasi, malnutrisi, ketidakseimbangan elektrolit, dan hypovolemic shock.
3. Stres berat akibat terpisah dari induk dan kelompok, yang menurunkan daya tahan tubuh.
Supartono menegaskan, pihaknya akan memperketat upaya pencegahan kematian anak gajah dengan pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian nutrisi yang memadai, dan perawatan intensif.

