PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan banjir yang kerap melanda kota. Ia menggandeng Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat dalam upaya penanggulangan banjir, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan.
Menurut Agung, penanganan banjir harus mengacu pada masterplan yang telah disusun. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah membuka sumbatan drainase yang menjadi penyebab utama genangan air di sejumlah titik.
"Jika seluruh masterplan dieksekusi, Pekanbaru akan bebas banjir. Tapi persoalannya ada di anggaran. APBD kota saja tidak cukup. Karena itu, saya harus jemput bola ke pusat, agar bisa membawa anggaran ke Pekanbaru," ujar Agung, Kamis (10/4).
Ia juga telah meninjau beberapa wilayah rawan banjir, termasuk kawasan Flyover Simpang Arengka, yang mengalami penyumbatan drainase. Agung optimistis, dengan kolaborasi antara Pemko Pekanbaru, Pemprov Riau, dan pemerintah pusat, persoalan banjir dapat ditangani secara maksimal.
Sebelumnya, ia juga telah meminta bantuan ke pemerintah pusat dan telah mendapatkan satu unit mobil penyedot lumpur senilai Rp5 miliar.
Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Pekanbaru, Dody, menambahkan bahwa sejak Januari hingga saat ini, sudah ada 12 titik banjir yang berhasil ditangani.
"InsyaAllah tidak banjir lagi. Sesuai arahan Wali Kota, kami juga akan rutin melakukan perawatan, apalagi sekarang sudah ada mobil penyedot lumpur. Ini sangat membantu normalisasi drainase yang sulit dijangkau petugas," ujarnya.
Dody menyebut, saat ini terdapat tiga titik prioritas penanganan, yakni di Simpang Arengka, Jalan Arifin Ahmad, dan Jalan Sudirman depan Rumah Sakit Awal Bros.
"Atas dukungan penuh dari Wali Kota Agung Nugroho, beliau sudah menyiapkan semuanya, mulai dari pendanaan hingga perangkat pendukung untuk mengurangi banjir di Pekanbaru," pungkasnya.
