Soal Mobil Dinas Alphard, Ketua DPRD Pekanbaru: Sudah Lumrah dan Dianggarkan Sebelum Pilkada

Soal Mobil Dinas Alphard, Ketua DPRD Pekanbaru: Sudah Lumrah dan Dianggarkan Sebelum Pilkada
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid

PEKANBARU - Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid, memberikan klarifikasi terkait pembelian mobil dinas untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru yang sempat menuai sorotan publik.

Isa menegaskan bahwa pengadaan kendaraan dinas tersebut telah dilakukan sesuai aturan dan telah dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2025.

“Proses penganggaran dilakukan sejak September 2024, jauh sebelum pelaksanaan Pilkada maupun pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota definitif. Pembeliannya dilakukan awal Februari 2025,” jelas Isa pada Selasa (8/4/2025).

Terkait jenis kendaraan yang dibeli, yakni Toyota Alphard, Isa menilai hal tersebut sudah lumrah digunakan oleh kepala daerah di berbagai wilayah Indonesia.

“Silakan lihat sendiri, hampir semua kepala daerah menggunakan Alphard, bahkan ada yang lebih mahal dari segi spesifikasi,” ujar politisi PKS itu.

Isa juga menyebutkan bahwa hingga saat ini, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho masih menggunakan mobil pribadi untuk keperluan tugas, sementara Wakil Wali Kota Markarius Anwar memakai mobil dinas lama.

“Saat rapat di Tenayan, saya sempat naik mobil dinas lama bersama Wawako. Pintu mobilnya sudah macet-macet,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Isa menjelaskan bahwa pengadaan kendaraan dinas tidak hanya untuk Wali Kota dan Wawako, melainkan juga direncanakan bagi pimpinan DPRD. Namun, ia dan para wakil ketua DPRD sepakat menunda pengadaan tersebut demi mempertimbangkan kondisi keuangan daerah.

“Kesepakatan itu saya sampaikan ke Sekwan dan Pj Wali Kota waktu itu, Pak Roni Rahmat. Beliau menyambut baik dan berterima kasih atas keputusan penundaan,” tambahnya.

Isa mengungkapkan bahwa hanya pengadaan kendaraan untuk ketua DPRD yang bisa dibatalkan, sementara mobil untuk wakil ketua sudah dalam proses pemesanan dan tidak dapat dihentikan.

“Sampai sekarang saya masih pakai mobil dinas lama keluaran tahun 2017, dan itu hanya satu unit,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Isa berharap polemik soal mobil dinas ini tidak terus diperpanjang. Ia mengajak semua pihak untuk lebih fokus pada isu-isu strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“Lebih baik kita fokus ke pembangunan Kota Pekanbaru, penanganan sampah, banjir, dan jalan berlubang,” tutupnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri