SEMARANG - Lantaran tak ikut pengarahan cegah radikalisme, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengkritik pejabat daerah tingkat dua di Banten.
Pengarahan itu hanya dihadiri oleh dua wali kota di Banten, yakni Wali Kota Serang dan Tangerang. Padahal, kata Luhut, seharusnya seluruh wali kota di Banten datang.
Gubernur Banten Rano Karno mengakui daerahnya rawan karena berada di jalur strategis antara Sumatra dan Jawa.
“Banten sebagai gerbang penyangga ibu kota dan lalu lintas ekonomi nasional, khususnya Jawa dan Sumatra, sangat mudah disusupi pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Rano di Serang, Senin (29/2/2016) seperti dilansir cnnindonesia.
Terkait penyebaran paham radikal, Rano berpendapat perlu ada program yang dilaksanakan secara sistematis, termasuk deradikalisasi ideologi.
"Perang terhadap terorisme tidak hanya menangkap dan membunuh para teroris, tapi juga harus diimbangi dengan perang gagasan," kata Rano.
Luhut sempat menyebut sejumlah teroris yang berasal dari Banten. “Ada Rois yang ditahan di Nusakambangan dan ada juga yang lain, misal tokoh bom Bali dari Banten walau mereka lebih banyak beroperasi di luar," kata Luhut saat konferensi pers di kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten.
Luhut meminta seluruh aparat penegak hukum dan pemerintah Banten melakukan pencegahan dini. Badan Pembina Desa (Babinsa), Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), dan lurah diharapkan bisa berperan menanggulangi masalah radikalisme.
"Intinya, kegiatan terorisme juga ada di Banten danperlu dicermati dengan baik," kata Luhut.
Luhut, didampingi Rano karno, memberikan pengarahan kepada jajaran aparat pemerintah, aparat keamanan, dan aparat penegak hukum, camat lurah, kepala desa, ketua rukun warga dan rukun tetangga, serta tokoh masyarakat Provinsi Banten.
Pertemuan digelar di Masjid Raya Al Bantani, kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang. Sebelumnya, Luhut juga menggelar pengarahan serupa di Makassar, Sulawesi Selatan.
Para pejabat Menkopolhukam yang hadir di Serang hari ini ialah Deputi I Politik Dalam Negeri Mayjen TNI Yoedhi Swastono, Deputi III Hukum dan HAM Jhoni Ginting, Deputi V Kemanana Nasional Irjen Pol Eddy Sumantri, Deputi VII Koordinasi Komunikasi dan Aparatur Marsda TNI Agus R. Barnas, dan beberapa staf khusus. Mereka berangkat menggunakan helikopter Super Puma.
Sebelum acara dimulai, ribuan aparat gabungan TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja menggelar apel sejak pukul 08.30 WIB. Mereka duduk berbaur di barisan belakangan. Jumlah personel aparat keamanan tampak mendominasi lokasi pertemuan di antara tamu undangan yang hadir. (das/cnn)
Tak Ikut Arahan Cegah Radikalisme, Luhut Kritik Pejabat Banten
Tim Redaksi
Senin, 29 Februari 2016 - 16:12:17 WIB
Pengarahan cegah radikalisme di Banten hanya dihadiri dua wali kota. (REUTERS/Darren Whiteside)
Tulis Komentar
IndexPilihan Redaksi
IndexTim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 32 Kilogram Sabu Asal Malaysia di Bengkalis
Viral! Pria Diduga Pencuri Terpergok di Atap Ruko, Berakhir Kritis Usai Dihajar Massa
Polda Riau Bongkar Kasus Pengoplosan LPG, Dua Tersangka Raup Rp70 Juta Per Bulan
Pembunuhan Tragis di Kanal PT BBHA, Operator Pompong Tewas Dibacok Rekan Kerja
Polisi Ringkus Pria Ngamuk di Siak, Acungkan Parang dan Ancam Bunuh Tetangga
Berita Lainnya
Index Nasional
Perkuat Ukhuwwah dan Kepedulian Sosial, BPMR An-Nur akan Gelar Tabligh Akbar Peduli Bencana Sumatera
Kamis, 04 Desember 2025 - 16:30:04 Wib Nasional
Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal, Brimob Polda Riau Terus Sisir Lokasi Banjir di Agam
Senin, 01 Desember 2025 - 21:15:12 Wib Nasional
Bantuan Logistik Polda Riau Tiba di Agam, Ratusan Personel Dikerahkan
Senin, 01 Desember 2025 - 20:46:03 Wib Nasional
290 Personel Polda Riau Diterjunkan ke Agam, Pencarian Korban Dikebut di Tengah Cuaca Buruk
Senin, 01 Desember 2025 - 18:01:32 Wib Nasional

