Terungkap, Kini Banyak Pesantren Terjangkit Narkoba

Terungkap, Kini Banyak Pesantren Terjangkit Narkoba
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan.
JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa peredaran narkoba saat ini tidak pandang tempat dan siapa orang yang akan menjadi korbannya. Bahkan, Luhut menyebutkan saat ini banyak pesantren yang terjangkit narkoba.
 
"Banyak dari mereka yang tidak tahu bahwa yang mereka komsumsi itu adalah ekstasi," kata Luhut dalam suatu seminar seperti dikutip dari Tempo.co, Kamis (4/2/2016).
 
Menurut dia, peredaran narkoba di lingkungan pesantren ini dimulai dari iming-iming guru atau pengajar yang memberikan vitamin agar tetap kuat beribadah sepanjang malam. Kemudian, efek dari obat yang dianggap vitamin itu kemudian disebar di kalangan santri dan perlahan mereka terjangkit.
 
Luhut menilai perlu adanya tes urin untuk mengidentifikasi. Selain itu, perlu adanya penyampaian pemahaman dan pengetahuan soal narkoba kepada santri untuk meminimalisir dampak peredarannya.
 
Selain pesantren, Luhut mencatat bahwa penjara menjadi tempat paling perpotensi meningkatnya peredaran narkoba. Luhut menuturkan setidaknya terdapat 75 persen pengguna narkoba belajar dari penjara. Padahal seharusnya penjara bersih dari hal-hal seperti itu. Untuk itu, Luhut mengatakan perlu adanya pemisahan tahanan antara pengedar dan tahanan lain untuk memutus rantai peredaran narkoba.
 
Narkoba menjadi salah saru fokus Luhut dalan meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia. Dia mencatat sebanyak lebih dari 5 juta orang terjangkit narkoba dan 30-50 orang mati setiap harinya akibat narkoba. Dia menilai, persoalan ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Hukum harus tegas terhadap narkoba. Sekarang sudah ada 155 terpidana hukuman mati yang masih menunggu di penjara," kata Luhut. (max/tmp)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri