2.500 Karyawan Dipastikan Jadi Korban PHK

Setelah Ford, Giliran Toshiba dan Panasonic Angkat Kaki dari Indonesia

Setelah Ford, Giliran Toshiba dan Panasonic Angkat Kaki dari Indonesia
Ilustrasi
JAKARTA - Beberapa waktu lalu pengguna Ford banyak melayangkan komplain setelah perusahaan otomotif Amerika Serikat itu memutuskan keluar dari pasar otomotif Indonesia. Kini, giliran dua perusahaan elektronik raksasa asal Jepang, Panasonic dan Toshiba yang membuat keputusan untuk menutup tiga pabriknya di Indonesia dalam kurun waktu Januari-Maret 2016. 
 
 
Lebih dari 2.500 karyawan dipastikan menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Namun Pemerintah secara tegas mengaku bahwa sampai saat ini belum mengetahui berita penutupan pabrik Panasonic dan Toshiba. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, dilansir Liputan 6, belum bersedia membeberkan data PHK yang menimpa beberapa industri tersebut. "Saya belum tahu datanya, nanti saya tanya dulu," kata Darmin di Jakarta. 
 
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan, Toshiba telah menutup pabrik televisi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Padahal satu pabrik ini yang tersisa dari enam perusahaan Toshiba lain yang sudah tutup sebelumnya dalam 10 tahun terakhir. 
 
"Yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang. Karyawan yang di PHK lebih dari 900 orang," kata Said di acara jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/2/2016). 
 
Said juga menuturkan perusahaan lain yang terhantam pemburukan ekonomi adalah Panasonic lighting. Sebanyak dua pabriknya resmi ditutup, seperti Panasonic Lighting Indonesia (PLI) di Pasuruan, Jawa Timur di awal Januari ini dan satu pabrik lainnya di Kawasan Industri Bekasi pada Februari 2016. "Pabrik di Pasuruan mempekerjakan lebih dari 600 orang dan sudah di PHK. Sedangkan pabrik yang di Bekasi PHK hampir 1.000 lebih karyawan," ucap Said. Total karyawan atau buruh yang terkena PHK lebih dari 2.500 orang. (max/wkc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri