Alokasi Peningkatan Produksi Beras Turun, Target Pemprov Riau Tetap Tinggi

Alokasi Peningkatan Produksi Beras Turun, Target Pemprov Riau Tetap Tinggi

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengalokasi dana sekitar Rp3,1 miliar untuk program peningkatan produksi pertanian padi pada 2018.

"Alokasi program atau kegiatan untuk meningkatkan produksi padi pada tahun 2018 untuk kegiatan penumbuhan dan pengembangan padi seluas 1.300 hektare, yang didukung dengan pemberian bantuan kepada kelompok tani berupa 'power thresher' sebanyak 50 unit," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Provinsi Riau, Ferry HC Ernaputra di Pekanbaru, Kamis (18/1/2018).

Rincian anggaran yang dialokasikan tepatnya adalah sebanyak Rp3.102.689.000 pada APBD Riau 2018. Ferry mengatakan jumlah tersebut turun sebesar Rp2.966.333.500 dibandingkan dengan anggaran tahun 2017 yang sebesar Rp6.069.022.500.

Pemprov Riau pada tahun ini menargetkan produksi beras sebesar 400.045,70 ton Gabah Kering Giling (GKG), dan meningkatkan produktivitas menjadi 41,19 kuintal per hektare (ku/ha) dengan luas panen bertambah jadi 97.111,20 Ha.

Target produksi pada 2017 yang mencapai 408.348 ton GKG, atau setara dengan 256.197,53 ton beras, tidak terlampaui. Produksi padi Riau pada tahun 2017 berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) dari Badan Pusat Statistik setempat hanya mencapai 234.357 ton.

Meski begitu, Pemprov Riau tetap mematok target lebih tinggi dari realisasi produksi dan disaat alokasi anggaran menurun.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Riau Ahmad Hijazi mengatakan turunnya alokasi anggaran untuk sektor pertanian karena kondisi keuangan daerah yang memang melemah pada 2018.

Postur APBD 2017 terlihat besar karena termasuk Sisa Lebih Pembiayaan atau SILPA tahun sebelumnya. Karena penerimaan menurun, pemerintah harus melakukan beragam efisiensi. "Hampir semua organisasi pemerintah daerah kita dalam anggaran perencanaannya menurun," katanya.

Target tahun ini kemungkinan bisa tercapatai karena pada 2017 Pemprov Riau telah merealisasikan program cetak sawah baru seluas 657 hektare. Program cetak sawah Pemprov Riau pada 2017 tersebar Kabupaten Indragiri Hulu seluas 215 hektare (Ha), Bengkalis 26 Ha, Siak 51 Ha, dan Kepulauan Meranti seluas 365 Ha.

Selain itu, Pemprov Riau juga melakukan pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi padi. "Selain kegiatan cetak sawah baru, pembangunan infrastruktur juga dilakukan. Diantaranya pembangunan jaringan irigasi 10.690 meter dan jalan usahatani sepanjang 600 meter," kata Ferry.

Jumlah penduduk Riau pada 2017 sebanyak 6.657.911 jiwa, dengan kebutuhan beras untuk konsumsi mencapai 763.063 ton/tahun. Dengan jumlah produksi yang hanya mencapai 234.357 ton beras, artinya Riau masih defisit beras sebanyak 528.706 ton.

Luas lahan padi yang berkurang terlihat pada data luas panen yang cenderung turun sejak 2013. Luas lahan panen pada 2013 mencapai 118.518 hektare (Ha), turun jadi 106.037 Ha pada 2014, dan pada 2017 mencapai 95.176 Ha berdasarkan ARAM II BPS Riau.

Tingkat produktivitas padi di Riau pada tahun 2017 sebesar 39,25 kuintal per hektare (ku/ha) dalam GKG. Bila dibandingkan produktivitas padi nasional, angka ini masih rendah. Produktivitas padi nasional sebesar 52,36 ku/ha GKG.

Hanya satu dari 12 kabupaten/kota di Riau, yakni Kabupaten Siak sebagai daerah sentra produksi padi yang sudah swasembada beras.

Sumber: Antarariau.com


Berita Lainnya

Index
Galeri