Anggaran Pembangunan Sumur Bor di Kampung Pinang Sebatang Barat Siak Diduga Mengada-ada

Anggaran Pembangunan Sumur Bor di Kampung Pinang Sebatang Barat Siak Diduga Mengada-ada
Proyek pembuatan sumur bor di Kampung Pinang Sebatang Barat Kabupaten Siak. (foto: robot)

SIAK - Kucuran dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 untuk pembangunan insfraktruktur di Kampung Pinang Sebatang Barat telah terealisasi (rampung) pengerjaanya. Ditemukan satu paket proyek pembuatan sumur bor diduga dengan anggaran yang mengada-ada.

Adapun untuk pembuatan (pembangunan) sumor bor gunakan dua tanki penampungan merk pinguin (orange) sebanyak dua buah, tiang gunakan besi siku biasa, dengan kedalaman sumur 45 meter gunakan pompa (jet pump) merk Spero buatan Cina yang digunakan bagi rumah tangga itu habiskan anggaran APBN tahun 2017 sebesar Rp38.366.356.

Dikutip dari datariau.com, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Penghulu Kampung Pinang Sebatang Barat Herman beralasan bahwasanya ia tidak mengetahui persis isi dari RAB tersebut untuk pembangunan sumur bor itu. Ia hanya mengetahui bahwasanya setiap proyek itu dipegang masing-masing Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Sedangkan untuk perencanaan pembangunan proyek tersebut dipegang atau dibuat Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pekerjaan Umum (PU) Tata Ruang Permukiman dan Perumahan Permukiman (Tarukim dan Perkim)/Tarcip.

"Kalau untuk RAB yang buat jelas bukan kami, yang jelas RAB dibuat langsung oleh UPTD Dinas PU Kecamatan Tualang. Dan pelaksana kegiatan TPK langsung," kata Penghulu Pinang Sebatang Barat Herman kepada datariau.com di ruang kerjanya, Selasa (19/9/2017) siang.

Bahkan, ketika dikonfirmasi riaurealita.com melalui telepon selulernya, Selasa (19/9/2017) sekira pukul 14.50 WIB Kepala UPTD Dinas PU Kecamatan Tualang Dody mengutarakan untuk teknisnya seperti apa, Dody mengatakan di sini ada tim teknis, auditor dan inspektoratnya terkait itu mark up atau fiktif, dan RAB pun telah diserahkan ke Tim Pengawal Pengawas Pemerintahan Daerah (TP4D) saat itu.

"Kemarin kan TP4D sudah turun, TP4D kan di situ ada auditor dan inspektorat, itu sebetulnya tak perlu kita pertanyakan. Terkait itu ada kejanggalan seperti fiktif ataupun mark up RAB sudah kita serahkan ke TP4D merekalah yang lebih tau soal itu," ujarnya. (robot)


Berita Lainnya

Index
Galeri