Pemerintah Dinilai Lamban Cari Solusi Pemasaran, Petani Kuansing akan Buang Ikan ke Sungai Kuantan

Pemerintah Dinilai Lamban Cari Solusi Pemasaran, Petani Kuansing akan Buang Ikan ke Sungai Kuantan
Petani ikan di Kabupaten Kuansing akan melakukan protes terhadap pemerintah setempat dengan membuang

TELUKKUANTAN - Seluruh petani ikan di Kuansing akan membuang hasil penangkarannya ke Sungai Kuantan pada, Rabu (9/8/2017) mendatang. Aksi ini merupakan bentuk protes para petani ikan Nila terhadap lambannya pemerintahan setempat untuk mencarikan solusi pemasaran.

"Rabu mendatang kami akan membuang hasil panen kami ke Sungai Kuantan. Ini adalah bentuk protes kami terhadap ketidakpedulian pemerintah terhadap nasib petani ikan," ujar salah seorang petani ikan, Nerdi, Jumat (4/8/2017).

Rencana aksi tersebut, ujar Nerdi, kini telah disepakati oleh seluruh pemilik kolam di Kuansing. Mereka sangat setuju dengan rencana tersebut. Karena, selama ini mereka sangat mengharapkan kepedulian dan solusi dari pihak pemerintahan dalam mengatasi masalah pemasaran. Namun tak juga kunjung didapatkan.

Sekedar diketahui, para petani ikan di wilayah Kuansing merasa kesulitan memasarkan hasil panennya. Sementara hasil produksi ikan di Kuansing semakin hari semakin meningkat. Karena membanjirnya ikan di pasaran sehingga terjadi menurunnya permintaan.

Kondisi seperti ini sudah dialami oleh petani ikan di Kuansing sejak enam bulan belakangan ini. Rata rata dari petani ikan ini telah mengalami kerugian yang signifikan. Karena hasil penjualan tidak sebanding dengan biaya produksi yang mereka tanggung.

Sebelumnya, para tengkulak masih sanggup membeli ikan petani ini dengan harga Rp23-25 ribu perkilo. Sementara saat ini, ikan petani hanya dihargai sekitar Rp17 ribu perkilo.

Berdasarkan data sebelumnya, Petani ikan di Kabupaten Kuansing ini mampu meproduksi ikan sebanyak 4000 ton lebih pertahun. Dalam kurun waktu tahun saja, produksi ikan di Kuansing terjadi peningkatan yang mencapai 403 ton pertahun. Dimana, pada tahun 2013 lalu produksi ikan hanya 3.669.7 ton. Sementara pada tahun 2014 menjadi 4.072 ton.

Angka ini semakin meningkat tiap tahunnya. Seiring dengan semakin menjamurnya petani yang melirik sektor ini. Petani ikan di Kuansing tidak hanya memproduksi satu jenis ikan. Ada ikan Lele, ikan Nila, Ikan Patin, Ikan Gurami dan Ikan Baung.

Dari data yang dihimpun, petani ikan Nila di Kuansing pada tahun 2014 lalu mampu memproduksi sebanyak 2.768 ton pertahun. Ikan Lele sebanyak 532 ton, ikan Patin 753 ton. Sementara ikan Bawal, Gurami dan Baung sekitar 17 ton pertahun.

Dengan tingginya angka produksi ikan di Kuansing telah menjadikan Kuansing sebagai salah satu ndaerah pengahsil ikan terbesar di Riau. Namun dari segi pemasaran petani ikan merasa kewalahan. Oleh karena itu, petani ikan sangat mengharapkan langkah kongkrit dari pemerintahan setempat supaya nasib petani ini tidak terkatung-katung. (max/riauterkini.com)


Berita Lainnya

Index
Galeri