"Ada tiga atau empat (Kepala Dinas yang dievaluasi)," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, Kamis (31/12/2015).
Alasannya, kepala dinas yang menjabat tersebut dinilai kurang memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). Namun, ditanya siapa saja pejabat yang dimaksud, Firdaus enggan berkomentar.
Mekanisme mutasi itu, kata Firdaus tidak bisa langsung penunjukan, tapi harus melalui seleksi. "Dulu kepala daerah bisa langsung menunjuk pejabat yang diinginkannya untuk menduduki posisi tertentu. Tapi sekarang tidak lagi, sebab berdasarkan aturan, menonjobkan Pejabat, dan Rotasi jabatan harus melalui mekanisme assessment juga," terangnya.
Namun begitu, dia memastikan evaluasi terhadap empat kepala dinas itu akan dilakukan Januari tahun depan. "Januari besok kita akan langsung bentuk Pansel (Panitia seleksi) untuk assessment kepala SKPD yang kita dinilai tidak mampu bekerja secara optimal," tegasnya.
Seperti diketahui Pekanbaru merupakan daerah yang pertama sekali melaksanakan seleksi jabatan secara terbuka. Pada seleksi PTP tahap satu sebanyak 31 jabatan yang 'dilelang'. Pejabat yang lulus ada yang menempati posisi semula seperti Kepala Dinas tenaga Kerja (Disnaker) Pekanbaru, Johnny S, Kepala Disdukcapil Baharudin, dan lainnya.
Sementara beberapa wajah baru seperti Yuliasman sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pekanbaru, Arifin yang menjabat Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo), serta Azwan yang sebelumnya menjabat Dinas kebersihan dan Pertamanan (DKP) menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru. (das)
.jpeg)