Malam Puisi Pekanbaru

Tunak Memasyarakatkan Puisi di Bumi Lancang Kuning

Tunak Memasyarakatkan Puisi di Bumi Lancang Kuning
Komunitas MPP melakukan foto bersama, Sabtu (20/5/2017).

PEKANBARU - Komunitas Malam Puisi Pekanbaru (MPP) seakan tak pernah padam untuk memasyarakatkan karya sastra, khususnya dalam hal membaca puisi dari kafe ke kafe. 

Komunitas sastra yang telah berumur tiga tahun empat bulan itu, sangat tunak dan tak pernah kehabisan ide untuk menjalankan tradisi mereka. Mulai dari mengondisikan tempat hingga mengusung tema berbeda setiap bulannya. 

Jelang Ramadan 1438 H ini, MPP melangsungkan tradisi bulanannya itu di White Cofee Cafe, Jalan Rajawali, Sabtu malam (20/5/2017).

Reky Arfal selaku Ketua MPP mengatakan, dalam rangka menyambut bulan Ramadan, MPP mengangkat tema "Perjanjian" sebagai dasar pemikiran bersama.

"Janji itu hendaklah ditepati meski janji tidak bisa direalisasikan dalam waktu yang bersamaan. Maksudnya dalam janji itu terkandung jarak, tenggat, dan tanggung jawab di antaranya," kata Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) tersebut.

Oleh karena itu, lanjut dia, perjanjian sejatinya bukanlah hak istimewa, melainkan sebuah tanggung jawab untuk dituntaskan.

Pada kesempatan yang sama, penggerak MPP, Redho mengatakan, berhubung tema "Perjanjian" berkaitan dengan menyambut bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan, maka sudah sepatutnya tema ini dijadikan bahan perenungan masing-masing. 

"Perjanjian bisa dimaknai sebagai kewajiban yang harus ditunaikan. Sebab janji adalah utang yang mesti dilunasi," ujar laki-laki yang berprofesi sebagai dokter tersebut. 

"Jika ada yang membikin hidup lebih hidup di muka bumi ini selain harapan, maka ada janji yang merupakan taraf teratas setelah harapan. Janji memberikan warna kepada hidup dengan memberi rasa debar, juga membuat manusia mengira-ngira," pungkas Satya Wira Wicaksana. 

Pantauan riaurealita.com di lapangan, kegiatan MPP tersebut berlangsung cair karena dipandu pewara kondang Aldian Febris yang notabene adalah seorang komedian tunggal (standup comedy) Pekanbaru. Dalam kegiatan tersebut, MPP juga memberikan empat buku bagi tiap-tiap pembaca puisi terbaik. 

 

Laporan: Anju Mahendra


Berita Lainnya

Index
Galeri