Cerpen Teenlit Winda Efanur FS

Ngerumpi Bunga dan Kupu-kupu

Ngerumpi Bunga dan Kupu-kupu
Ilustrasi.
DI suatu kota, terkenal dengan taman kotanya yang indah. Setiap hari warga kota mengunjungi taman tersebut. Pengunjung dari usia anak-anak, remaja dan dewasa. Puncak keramaian pengunjung pada sore hari. Taman menjadi tempat favorit pengunjung. Sarana merelaksasi dari kesibukan kerja, sekolah dan tempat bermain. Salah satu daya tarik taman terletak pada kebun bunganya. Terdapat berbagai macam jenis bunga di sana, seperti Matahari, Mawar, Melati, dan lainnya.
 
Keberadaan bunga-bunga tersebut mengelilingi sisi taman. Baik di taman bermain, sisi kolam ikan dan lokasi taman utama dengan kumpulan bunga paling banyak. Dari semua sisi taman, tentu lokasi taman utama yang paling menarik pengunjung.
 
Di sana terdapat bangku taman lengkap dengan ayunan. Di sekeliling taman berjejer rapi bunga-bunga dengan berbagai jenis. Belum lagi, kala sore hari keindahan bunga-bunga itu menarik sekawanan Kupu-Kupu, Lebah dan Kumbang. Kebanyakan komentar pengunjung taman utama bunga-bunganya hidup. Bila angin berhembus bunga-bunga itu menari searah gerakan angin ke kiri dan ke kanan. Setelah hujan turun pun, wajah bunga tampak lebih segar. Hujan sore ini, memandikan bunga-bunga di taman.
 
Matahari: “Hujannya lumayan deras ya, untung mahkotaku tidak rontok,”
 
Mawar: “Hemm, sok cantik banget kamu matahari, hujan barusan gak terlalu deras, ya hanya gerimis gitu,”
 
Matahari: “Iya bukan sok cantik, sebagai bunga kita harus menjaga mahkota kita dong,”
 
Melati: “Benar apa kata Matahari, Mawar. Menurutku mau hujan atau gerimis, kita harus menjaga mahkota kita. Soalnya kalau rontok kan sia-sia. Nanti kita tidak cantik lagi, terus.. tidak ada kupu-kupu, atau Kumbang yang datang oh..tidak,”
 
Mawar: “Hemm, tidak usah berlebihan seperti itu, di taman ini kan yang paling cantik aku. Secara akulah Sang Mawar lambang cinta. Manusia mencariku untuk kekasih mereka. Aku sangat berjasaa menyatuka hati dua insan. Iya kan?”
 
Matahari: “Okelah, kamu terkenal di kalangan manusia itu karena mitos yang melekat pada dirimu. Tapi setauku manusia saat ini mengenal jenis bunga baru, bunga Bank. Manusia sering mencari jenis bunga itu. Entah itu dari jenis bunga apa?”
 
Melati: “Sudah-sudah jangan berdebat, itu mulai ada manusia berdatangan di taman,”
 
Mawar: “Owh mereka itu sepasang muda-mudi, langganan taman ini. Gawat nih, andai aku punya kaki aku ingin lari dari mereka,”
 
Melati: “Kenapa kamu takut, Mawar?”
 
Mawar: “Meraka yang selalu memetikku, setiap kali kesini pemuda itu memetikku untuk diberikan kepada kekasihnya. Lihatlah bunga-bungaku berkurang, aku tidak lebat lagi,”
 
Matahari: “Haduh, tadi bangga kamu cantik paling dicari manusia,” 
 
Mawar: (Diam)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri