Puisi-puisi Shela Kusumaningtyas

Kemungkinan-kemungkinan yang Bermukim di Kompleks dan 5 Puisi Lainnya

Kemungkinan-kemungkinan yang Bermukim di Kompleks dan 5 Puisi Lainnya
Ilustrasi. (Michelle Fierro/latimes.com)
Kemungkinan-kemungkinan yang Bermukim di Kompleks
 
Serabut-serabut mengantarkan kenangan
Si empu menimpanya dengan seraup lampau
Bergelinjang menabur bisik batin
Timbul obrolan tak terdengar
Sebenarnya ramai dan tak terkendali
Termangu menatap nanar riuh
Ia tetap diam menahan buih yang terkulum hingga sepah
Kemungkinan-kemungkinan itu saling bersenggol lalu membisik
Suaranya mengumpul menjalar ke tepi-tepi kosong 
Lantas ada yang terus melafalkan harap yang baik
 
7 Juli 2016
 
 
 
Malam Diiringi Tipu
 
Pembual datang di hari yang gelap
Mengendap-endap sembari berjinjit berkacak pinggang
Kemarahan sudah dibuat sebelum memasuki gerbang
Pintu diketuk mengganggu lelap
Penghuni terhenyak untuk menyambut
Pembual mencurahkan luapan cerita yang sudah dirancang 
Komat-kamit penuh liur
Penghuni pura-pura menyimak 
Padahal semua bisa diterka
Alurnya tak pernah ganti 
Siapapun akan hafal dengan pola berulang 
Menebak pasti tepat 
Kuping-kuping mengusir lolongan tipu
Tak dipercaya
 
25 Juli 2016
 
 
 
Juang bagi Tiga Buah yang Dientas
 
Rintih tak digubris
Buih-buih meluncur dibiarkan saja
Pencipta pasti beri kekuatan
Lampu berkelip menyorot arti
Meja kaku menopang raga
Perkakas seram siap menyobek 
Aku tak akan pungkas, begitu serunya
Tetes-tetes itu masih butuh aku 
Pantang tumbang
 
25 Juli 2016
 
 
 
Uluran Pencipta yang Berperan
 
Berbaring menanti kembali bugar
Upaya ditempuh sebagai bentuk percaya pada Pencipta
Erat genggaman terkasih memulihkan sinar wajah 
Berbaju putih mendorong masuk
Semua di luar memintakan lancar 
Berpasang mata beradu pejam 
Putaran roda mengantarkan sembuh
Tertatih-tatih melongok tak kunjung rampung 
Bermasker biru melambai kerabat
Mengucapkan maaf karena lama
Semua mengalunkan puja kepada pencipta
Kuasa Pencipta berjalan nyata
Aral sulit berhasil ditumpas
 
25 Juli 2016
 
 
 
Sajak Pengepak
 
Teranglah semburat dalam kalam
Bertatap meluangkan salam
Menyeruak palung yang menancap dalam
Aku mengapung tak berlabuh terselam
Jujur, aku tak percaya dengan berpapas
Debar ini refleks terlepas
Sepoi angin melambai menghempas
Satu-persatu buai berhasil kita kupas
Selamat datang berani
Menantang batas rindu dalam nurani
Kau hantarkan prosa yang kau anggap bersemi
Mari menangkap
Bincang tentang bagaimana saling melengkap
Biarkan kemelut perlahan tersingkap
Pisahkan dia dan aku
Terlalu banyak romansa beku
Matangkan apa yang terlaku
Sajak pengepak
 
17 April 2014
 
 
 
Rumah yang Hanya Ramai di Satu Kamar
 
Bagi yang bukan penghuni rumah ini, sering terlewat tanpa tahu posisi pastinya
Penghuni rumah pun mengakui, rumah ini seolah berbayang tak kasat mata
Hari-hari begitu berulang, cenderung datar bagi penghuni rumah ini
Saking megahnya, empat penghuni hanya menempati satu kamar
Tujuh ruang sisanya, kosong terisi perabot tak berarturan
Sebenarnya, ada satu penghuni lagi, yang seakan tidak tetap meninggali
 
4 Juli 2016
 
 
 
Shela Kusumaningtyas. Lahir di Kendal, 24 November 1994. Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang. Menetap di Kendal Jawa Tengah.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri