PEKANBARU - Hari ketiga Penyuluhan Bahasa Indonesia untuk Insan Media Massa yang ditaja Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR), BBPR memberikan materi tentang "Kalimat dan Paragraf" kepada peserta lokakarya.
Kepala BBPR, Drs. Umar Solikhan, M.Hum. menjadi penyuluh pada materi tersebut. Saat menyampaikan materi, Umar memperlihatkan contoh media yang salah kaprah dalam memilih kalimat sebagai judul berita sehingga menimbulkan anggapan "lain" kepada pembaca.
Materi yang disampaikan alumnus S2 Linguistik Universitas Gajah Mada (UGM) itu terbagi 8 tahap. Tahap demi tahap kegiatan yang berlasung di Hotel Alpha itu berjalan dengan baik dan komunikatif.
Pantauan Riaurealita.com di lapangan, Umar tak segan-segan memberi hadiah kepada peserta lokakarya bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Kepala BBPR tersebut.
Setelah memberikan materi, Umar berharap kepada insan media massa ikut berperan aktif mengutamakan bahasa Indonesia dalam menyajikan berita dan menghindari bahasa asing.
"Selain guru, wartawan berperan penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengutamakan bahasa Indonesia," katanya, Kamis (13/4/2017).
Setelah materi Kalimat dan Paragraf, tahap selanjutnya peserta lokakarya masuk ke tahap Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Ujian yang berlangsung selama 2 jam tersebut berjalan dengan baik.
Salah satu peserta lokakarya, khususnya Penyuluhan Bahasa Indonesia untuk Insan Media Massa, Boy Riza Utama mengatakan, kegiatan demi kegiatan yang telah diberikan BBPR ini bisa menjadi ilmu pengetahuan bagi para jurnalis sehingga para jurnalis turut berperan aktif mengedepankan bahasa Indonesia dalam pemberitaan.
Reporter: Anju Mahendra
