Gagal Raih Adipura, Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi

Gagal Raih Adipura, Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi
Ilustrasi.
BENGKALIS - Tiga tahun terakhir, Kota Bengkalis berhasil meraih penghargaan Adipura untuk kategori kota kecil terbersih di Provinsi Riau. Namun pada tahun 2016, Kota Terubuk gagal meraih penghargaan di bidang kebersihan lingkungan tersebut, sehingga perlu dilakukan evaluasi menyeluruh.
 
Hal itu terungkap dalam rapat kordinasi persiapan penilaian satu (P-1) Adipura tahun 2017 di ruang rapat kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis.
 
Rapat yang dipimpin Plt Sekretaris Daerah (Sekda), H Arianto dihadiri kepala BLH H Arman AA, Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan H Indra Gunawan, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan H Herman Mahmud, Camat Bengkalis Sapon, Sekretaris BLH Agusrizal, sejumlah lurah di kecamatan Bengkalis serta utusan dari beberapa SKPD.
 
Dalam pengarahannya, Plt Sekda Arianto meminta kepada seluruh SKP di Pemkab Bengkalis untuk memperhatikan kebersihan lingkungan mereka, karena nanti akan masuk dalam kategori penilaian oleh tim dari pusat.
 
Semua stake holder di Bengkalis diminta mencari formulasi dan bekerja sunguh-sungguh untuk merebut kembali penghargaan Adipura, dengan menjaga kekompakan serta saling koordinasi. 
 
“Sungguh ironis, tiga tahun berturut-turut kota Bengkalis meraih penghargaan Adipura, tapi pada tahun 2016 ini lepas ke Kota Siak. Tentu ini harus menjadi bahan koreksi, dimana kekurangannya, sehingga point Bengkalis kalah dari Siak. Untuk itu semua SKPD saya minta memperhatikan aspek kebersihan lingkungan dengan berbagai cara,” tegas Arianto.
 
Dijelaskan, lokasi-lokasi yang menjadi penilaian baik itu fasilitas sosial, fasilitas umum, perkantoran pemerintah, rumah sakit, puskesmas, sekolah dan tempat pembuangan akhir (TPA) kebersihannya harus diperhatikan, bukan hanya semata sampah saja, tetapi bagaimana ada penataan kawasan yang indah dan member kenyamanan.
 
Dicontohkan Arianto, seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis toiletnya harus dibersihkan setiap waktu, kemudian tumbuhan-tumbuhan liar harus dibersihkan. Hal itu juga berlaku di tempat lain seperti pelabuhan roro Air Putih Kota Bengkalis maupun Sungai Selari di Bukitbatu, dimana toilet di Sungai Selari tidak terawat.
 
“Semua fasilitas yang akan dijadikan penilaian harus ditata dengan baik mulai dari kebersihan lingkungan, keasrian lingkungan dan azas manfaatnya. Kemudian di perkantoran, sekolah, fasum dan fasos harus ditanami pohon pelindung, kemudian pohon-pohon itu harus dirawat dan dijaga dengan baik bukan malah ditebangi,” pesan Sekda. (ade/mcr)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri