Idrus Tintin, Sang Burung Waktu

Idrus Tintin, Sang Burung Waktu
IDRUS Tintin yang lahir di Rengat, Indragiri Hulu, bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 1932, sejak remaja telah bergelut dan berkecimpung dalam dunia seni, terutama dunia pentas. Dengan latar belakang inilah, Idrus cukup dikenal sebagai pembaca puisi yang baik karena kemampuan mengekspresikan dan mengkongkretkan keabstrakan sebuah sajak.
 
Sampai usianya yang hampir mencapai kepala tujuh, Idrus baru melahirkan dua kumpulan puisi. Memang jika ditinjau dari segi produkvitas, Idrus agak kurang, dia lebih menonjol di bidang Performance di panggung, termasuk dunia teater. Dua kumpulan sajaknya. Keduanya adalah Luput (1998) dan Burung Waktu (1990). Dalam Luput terdapat dua puluh enam puisi, dengan tebal buku 32 halaman, 2 halaman kulit. Sedangkan dalam Burung Waktu tiga puluh enam puisi dengan tebal buku lima puluh empat halaman di tambah delapan kulit.
 
Berhadapan dengan kenyataan ini, nampaknya banyak tokoh kesenian sependapat untuk mengatakan bahwa Idrus memang lebih kondang dan mengalir dengan keaktorannya dalam dunia teater dari pada dunia tulis sajak menyajak. Oleh sebab itu, Idrus akan terlihat lebih menonjol aspek "Keoralannya" daripada aspek tulisannya.
 
Dilihat dari sisi ini, memang ketungkuslumusan Idrus yang oleh beberapa pengamat dikatakan sebagai seorang yang punya kemampuan untuk menjadikan hal-hal tragedik menjadi komedik itu, dalam dunia teater lebih menonjol dari dunia kepenyairannya. Dalam teater memang cukup susah untuk dilupakan bahwa Idrus merupakan seorang yang dengan "bengisnya" mendobrak dominasi teater "cis" dan menggantikannya dengan konsep teater modern yang penuh dengan alternatif kreatif.
 
Dan, setelah kesuksesan itu, Idrus yang sajak-sajaknya seperti sengaja ditulis untuk dibacakan dan dipertunjukan ini, terlihat sangat tekun menyuntikkan "kemuakannya" terhadap teater "cis" itu kepada banyak "anak asuhnya".
 
Terutama masa awal di saat dia terjun langsung mengelola kelompok teater Bahannya. Sampai akhir hayatnya, Idrus nampaknya setia kepada dunia kesenian yang juga dianggapnya "istrinya" itu. (Sumber: sagangonline.com)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri