PEKANBARU - Menegnali ciri-ciri radikalisme dan tetorisme menjadi penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan paham ekstrim tersebut. Dalam dilaog yang dilaksakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) lewat Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di aula Hotel Alpha Kota Pekanbaru mengahadirkan Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA selaku narasumber nasional.
Dalam paparan materinya, guru besar asal UIN Sumut ini menyampaikan ciri-ciri radikaliasme dan terorisme kepada para peserta antara lain, kelompok radikal-terorisme memiliki pemahaman yang rigit, ekstrin, fundamentalis, eksklusif dan merasa pahamnya yang benar paham yang lain salah.
"Selain itu, selalu bersemangat mengoreksi oleh orang lain, menghalalkan tindak kekerasan, memiliki kesetiaan lintas negara, orang yang tak sepaham dengannya dianggap musuh, melakukan perang mati-matian dalam menyebarkan ajarannya," papar Syahrin dalam dialog pelibatan dai dalam program Islam Damai untuk pencegahan paham radikal-terorisme di Kota Pekanbaru.
Ciri-ciri tersebut sebagai pegangan masyarakat, khususnya para dai dan takmir masjid dalam mengenali kelompok radikal-terorisme untuk melakukan pencegahan paham rigit ini.
Selanjutnya, Prof. Syahrin menegaskan bahwa Umat Islam harus meneguhkan Islam Damai dalam masyarakat, guna membangun harmonisasi dalam bangsa ini. "Mencegah paham radikalisme dan terorisme merupakan amanah Allah SWT kepada para Dai" tegasnya, Rabu (19/10/2016).
Dalam akhir materinya, Guru Besar UIN Sumut ini menyampaikan kepada 173 peserta bahwa para Dai dan Takmir Masjid harus menjaga Provinsi Riau dari penyebaran paham radikal-terorisme agar masyarakat Pekanbaru selalu hidup tentram dan nyaman. (max/rls)
