Maslyanto Peluk Islam, Seorang Warga Tionghoa Segera Menyusul

Maslyanto Peluk Islam, Seorang Warga Tionghoa Segera Menyusul
Muhammad Maslyanto mengucapkan kalimat Syahadat sebagai syarat resmi memeluk agama Islam dipimpin Ke
BAGANSIAPIAPI - Firman Allah SWT dalam surat Albaqorah ayat 256 "Tidak ada paksaan memeluk agama Islam. Sesungguhnya telah nyata mana petunjuk dan mana yang sesat". Kamis (8/9/2016) atau 6 Zulhijah 1437 Hijriah, Maslyanto, pemuda berusia 19 tahun tanpa paksaan datang ke Masjid Alkhairiyah, Jalan Madrasah, Bagansiapiapi meminta disyahadatkan.
 
Usai Maslyanto memluk agama Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Maslyanto, Jumat (9/9/2016) malam, rencananya seorang warga Tionghoa berusia 50 tahun yang sudah mengikuti berbagai kegiatan jamaah masjid juga akan bersyahadat dan memeluk agama Islam. Wanita paruh baya ini pun sudah menyiapkan nama Islam-nya, yakni, Aisyah.
 
Keinginan memeluk agama Islam terhadap Muhammad Maslyanto datang dari dirinya sendiri. "Dengan kemauan dari hati sanubari sendiri, saya datang ke masjid ini meminta disyahadatkan. Tanpa paksaan, saya harus memeluk agama Islam," ungkap Muhammad Maslyanto dihadapan jamaah Masjid Alkhairiyah.
 
Sebelum berpindah keyakinan memeluk agama Islam, Muhammad Maslyanto banyak mempelajari agama Rahmatan Lil Alamin ini. "Dengan akal sehat, mimpi saya untuk mengucapkan agamaku adalah Islam, yaitu yang dituntunkan oleh Alquran dan Hadis Nabi Muhammad SAW mengenai peribadahan kepada Allah SWT dan ketaatan terhadap-Nya terwujud. Alhamdulillah," ujar Muhammad Maslyanto.
 
Proses pengislaman Muhammad Maslyanto dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rokan Hilir (Rohil), Drs H Wan Achmad Syaiful MSi. Sebelum detik-detik Muhammad Maslyanto mengucapkan kalimat Syahadat, Wan Achmad Syaiful sedikit memberikan nasihat. "Suatu tanda masuk agama Islam, yaitu mengucapkan, Aku naik saksi bahwa tidak ada yang kusembah melainkan Allah SWT dan naik saksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah".
 
Sebelum disyahadatkan, lebih dahulu Muhammad Maslyanto ditanya oelh Wan Achmad Syaiful. "Apakah saudara Maslyanto mau masuk agama Islam dan atas kemauan siapa?" Kemauan sediri, jawab Muhammad Maslyanto dengan tegas. "Apa ada paksaan dari pihak lain?" tanya Ketua MUI Rohil ini kembali kepada Maslyanto, lalu dijawabnya tidak.
 
Disaksikan dan didengar oleh ratusan jamaah Masjid Alkhairiyah usai Salat Magrib, Wan Achmad Syaiful lalu mengislamkan Maslyanto. Pengislaman Maslyanto pun juga secara tertulis disaksikan ustad Ilyas, ketua masjid tersebut dan ustad Mustafa selaku koordinator ibadah Masjid Alkhairiyah. 
 
Setelah Syahadat diucapkan, Maslyanto resmi beragama Islam dengan nama Muhammad Maslyanto. "Dalam Islam, orang yang baru memluk agama Islam atau mualaf, diterima oleh umat Islam yang lain dan harus diperhatikan serta dibina dan dibantu. Jadi, Muhammad Maslyanto berhak menerima zakat dan sedekah oleh umat Islam yang lain. Amin Ya Robbal Alamin," tutur Wan Achamd Syaiful menutup doa. (cr1)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri