Puisi-Puisi Hery Martua SpS

Mukomuko 1, Mukomuko 2, Mukomuko 3 dan Dua Puisi Lainnya

Mukomuko 1, Mukomuko 2, Mukomuko 3 dan Dua Puisi Lainnya
ilustrasi. (mayhemandmuse.com)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Mukomuko 1
 
Tuhan, bukankah mukomuko itu wajah muka?
Wajah apa? Wajah siapa?
Semua terpaku muko
semua bertanya muko
 
Mukomuko
Apa itu wajah tawa sinar gelap mentari?
Apa itu wajah wajah bintang yang berlari
di ruang hampa lautku?
Apa itu wajah bentangan rembulan di purnamanya?
atau, itu wajah gerhana benak si pendosa?
Siapa tahu? Mungkin bumi tahu.
 
2016
 
 
 
Mukomuko 2
 
Terselip 99 cerita di balik namaku namamu. Kawanan lokan menafsirkan saat penamaan mu itu, mereka saling saling hadap-hadapan tatap muka. Kawanan gimih tak mau berdiam diri, mereka berkata namamu akibat banyak wajah muka dua.
 
Mukomuko hadap hadapan tatap muka…
 
Mukomuko wajah bermuka dua. Ah entah mana yang harus ku percaya. Kebenarannya tak lebih dari rasio tentang fakta.
 
Ah… pecah jeritku mengkaji namamu.
 
Riau 2016
 
 
 
Mukomuko 3
 
Tangis sayur paku muko berbisik padaku,
bisikan kisah penghias dan bermain di atas namamu.
Kisah sang patih mating tasulo akibat kelakuan rumpun
rebung England.
 
Kisah Laila Sri Banun si pemangku paras cantik Muko.
Kisah putri Beni Alam yang namanya di sandang rumah Muko.
Kisah benteng Anna penyimpan sang pusaka.
Kisah abu terowongan dalam selagan sang penyimpan misteri.
Kisah Ayek Tatando turunan darah warna nan Tatingga Talupokan.
 
Siapo nan tau?
 
Mungkin kau tak tahu, akupun tak tahu.
Bahkan Tuhan pun tak tahu.
 
2016 
 
 
 
Mukomuko 4
 
Kampuang sakti rantau batuah nama mantramu.
Tentang kampuang para dua wajah berlalang,
mengikuti lekuk zaman yang masih edan.
Tapi sakti jiwa yang kekal di badanmu sayang,
dalam berjuang mencari ibu Anna.
 
Saktimu dari pusaka, dan ditinggal di rumah ibu Anna
yang tak tahu dimana labuhnya.
 
Mukomuko, bisikkan ke dalam jantungku 
mantra-mantra batuahmu.
Agar tak sirna gigil aku di negeri rantaunya.
 
Mukomuko, mukaku tenggelam dalam darahmu,
darahmu tenggelam dalam mukaku.
Puah!!
 
2016 
 
 
 
Dosamuko
 
Hari-hari si tikus abu mencuri dasi di lantai pendosa,
kini kau kenakan dengan topeng seluas dimensi.
Kini kau telah duduk di meja singgasana, dan wajahmu
yang lalu berubah.
Berbuana lalu aku di benakmu,
terlihat kini tubuhmu tertutupi oleh perutmu sayang.
Akibat kegemaranmu memangsa mencengkeram hati
si anak tak waras.
 
Oh pecahlah tangisanku di kerut benakmu.
 
Tangisanku si anak jalang..
Tangisanku si anak jalang..
Tangisanku si anak jalang lalang..
 
Si buruk rupa kini berburu angan
sebab angannya telah kau tendang.
Tuhan, lenyap aku
Musnah kau, sayang!!
 
2016 
 
 
Hery Martua SpS, kelahiran Kelahiran Mukomuko 28 Oktober 1998. Bergiat di Community Pena Terbang (COMPETER) Season 4. Berkuliah di Smart Fast Global Education Jurusan Keuangan Penerbangan.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri