Puisi-Puisi Bagus Styoko Purwo

Gus Mus, Negeri Puisi, Belajar Membuat Puisi, Penyair Berhati Suci, Penyair dan Masa Depan

Gus Mus, Negeri Puisi, Belajar Membuat Puisi, Penyair Berhati Suci, Penyair dan Masa Depan
ilustrasi. (www.wholeo.net)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Gus Mus 
: di berandamu aku terlelap
 
Di berandamu, ruang maya, engkau menorehkan status-status. 
Menaruh foto-foto syukur. 
Menyapa hangat dari jarak ratusan kilometer aku singgah. 
Meruang hebat kalimat-kalimat hikmah jum'at.
Aku mengingatnya seperti tulisnya:
 Janganlah setan terang-terangan engkau laknati dan diam-diam engkau ikuti. 
 
Aku terlanjur melaknat setan. 
Tapi aku tak bisa mengumpatnya.
 Melihatnya saja aku tak pernah.
 Tetapi cerita semasa kecil menjelaskan wujudnya amat menakutkan. 
Taringnya siap menghunus perut manusia. 
Dan bisikkannya pengantar ke alam kesesatan.
 
Di beranda Gus Mus hidayah menghadiahi kata-kata. 
Menyeru kebajikan tak mengungkit kebatilan.
 Gawai ditangannya adalah penyambung hidayah bagi umat digital. 
Dari langit tertinggi, Tuhan meniupkan angin sejuk agar aku terlelap dalam berandanya.
 
Babelan, 08 Agustus 2016
 
 
 
Negeri Puisi
 
Sebuah negeri yang jauh dari jangkauan peta dunia
Bernama negeri puisi
Puisi hidup mendampingi hari-hari yang kian menua
 
Rakyat duduk dan berdiri sambil membaca puisi
Mereka juga menulis puisi di sembarang benda
Dinding-dinding membaitkan puisi
Kertas-kertas mengabadikanpuisi
Langit-langit memanjangkan puisi
 
Mereka memercayai puisi adalah suara hati
Mereka yakin segala hal yang bersumber dari hati ialah dari penguasa hati
Hatilah yang mengendalikan kebenaran
Dari sanalah puisi-puisi terbentuk
 
Di negeri puisi satu sama lain berkomunikasi
Sebab tiada ucapan yang tak terbesit puisi
Di negeri puisi satu kelahiran dan kematian
ditandai oleh hujan puisi
Di negeri puisi kehancuran terjadi setelah mereka mati 
dan puisi tak ada yang lahir lagi
 
Babelan, 1 Februari 2016
 
 
 
Belajar Membuat Puisi
 
Apa bedanya berpuisi dengan berkelakar
Jelasnya, puisi adalah kesungguhan mencari dalam sisi sunyi
Kalau kau berkelakar kau tak dapati sunyi
 
Kau ambil satu perasaan saat ini
Apa yang kau rasa jangan kau ingkari
Kau torehkan itu di kertas atau catatan digital
Intinya kau tulis itu tanpa beban
 
Sudah kau dapat satu bait
Teruskan bait selanjutnya
Hingga bait ke bait memuat seluruh perasaan
Dan kau dapati di akhir sebagai puisi
 
Namun kau baca lagi puisi itu
Cermati kosakata yang mewakili perasaan
Apakah ia tepat atau kau ralat
Membaca puisi sesungguhnya setahap demi setahap
 
Ada istilah diksi
Itulah pilihan kata yang tepat
Ada pula rima
Ia adalah akhiran diksi yang seragam
Kalau pun kau belum menguasai metafor, diksi dan rima
Bacalah puisi-puisi yang tercipta dari para penyair terkenal
 
Babelan, 1 Februari 2016
 
 
 
Penyair Berhati Suci
 
Sebelum ia mendekati meja puisi
Sapuan wudhu mengenai anggota tubuh
Ia kemasi niat suci menulis puisi
Ia salin semua maksud hati
 
Penyair mencurahkan isi hati 
Seperti menumpahkan segelasair
Kalau tak segera ditulis
Penyair kehilangan diksi-diksi
 
Penyair suka menyendiri ketika mencari isyarat hati
Sebab hati itu sunyi
Ia tak kenal bunyi selain rima di akhir puisi
 
Penyair berhati suci berhati puisi
Bersama puisi ia sublim batin 
Bersama puisi ia mati
Di akhir hayat ia telah sucikan puisi-puisi
 
Babelan, 1 Februari 2016
 
 
 
Penyair dan Masa Depan
 
Apa menu puisi minggu ini
Tema-tema asusila, pembunuhan, skandal, ketidakadilan
Puisi memberitakan tema-tema dengan apa adanya
 
Di balik puisi terdapat penyair
Di depan penyair puisi senyum tersipu
Puisi malu pada penyair
Setelah puisi dimuat
Sering penyair tak mendapat kabar
 
Puisi tak mengabari dirinya
Kepada penyair yang pulsanya raib beserta pesan yang ia baca: 
ayo menangkan Indonesia melalui vote Anda di sini
 
Penyair tetap setia pada puisi
Apa pun kondisi dunia
Puisi hanya menghantarkan penyair
Menentukan masa depan ada atau tidaknya tema puisi 
penyair akan tetap makan
 
Babelan. 1 Februari 2016
 
 
Bagus Setyoko Purwo, tinggal di Babelan Town, kab. Bekasi, menulis fiksi dan non fiksi, bergabung di Forum Sastra Bekasi, Kampus Fiksi Non Fiksi, Yogyakarta, mengajar di SMK Ananda, Bekasi Timur dan perguruan tinggi. 
setyokobagus@gmail.com.


Berita Lainnya

Index
Galeri