Puisi-Puisi Shania Eklesia Oley

Derita Rakyat Kecil, Indahnya Pagi Ini, Suara Hati, Pahlawan Tanpa Kekuatan Super

Derita Rakyat Kecil, Indahnya Pagi Ini, Suara Hati, Pahlawan Tanpa Kekuatan Super
ilustrasi. (Nikki Lindt/www.saatchiart.com)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Derita Rakyat Kecil
 
Hidup itu tak seindah yang kau kira
Banyak jerit penderitaan mengisi atmosfer bumi
Membuatnya tampak bagai neraka bagi yang menderita
Selalu menelan pahitnya kehidupan duniawi
 
Sungguh amat miris rasanya
Melihat hidup si kaya dan si miskin
Berbanding jauh bagai bumi dan langit
Yang tak akan pernah bisa bersatu
 
Hidup ini memang tak adil
Terkadang pula menjadi kejam
Bisa membuat manusia hilang arah
Hingga lupa pada Tuhan dan sesamanya
 
Derita rakyat kecil hanyalah sepenggal kisah
Tentang ketidakadilan di dunia yang keji
Yang perlu direnungkan sebagai pelajaran hidup
Tuk hadapi derasnya alur kehidupan 
 
 
 
Indahnya Pagi Ini
 
Kubuka mata kala mentari mulai mengintip
Bersama awan-awan melukis cakrawala
Membuat burung-burung bernyanyi merdu
Lagu gembira tuk sambut hari baru
 
Penuh semangat ku bangkit dari ranjang
Membuka jendela untuk menyapa dunia
Kulihat bunga-bunga merekah indah
Sebarkan aroma yang sejukkan hati
 
Hembusan udara segar mengelus wajah
Mengajakku nikmati pagi yang damai
Sungguh ku bersyukur pada Tuhan
Atas nikmat yang telah diberiNya
 
 
 
Suara Hati
 
Angin malam memelukku erat
Dinginnya menusuk buatku mati rasa
Membekukan hati yang tak berdosa
Hingga tak bisa rasakan apa-apa
 
Ku termenung menatap kehampaan
Diam seribu bahasa penuh akal
Memaksa otak temukan cara
Tuk membunuh perasaan tentangmu
 
Kau curang, sungguh sangat curang
Datang membawa harapan, lalu pergi tanpa pamit
Membiarkanku jatuh cinta, tapi memilih yang lain
Seakan sengaja ingin menggores luka di hati
 
Tak ku sangka akhirnya begini
Rasa kecewa membelenggu jiwa raga
Membuat hati menutup pintu maaf
Untuk kamu yang telah mematahkannya
 
 
 
Pahlawan Tanpa Kekuatan Super
 
Bersimbah peluh menggenggam bambu runcing
Melangkah tangguh menuju medan pertempuran
Tumpah darah tak membuatmu ragu
Maju terus meneriakkan semangat juang
Membuat para penjajah mulai gentar
 
Luka di tubuh tak kau hiraukan
Menantang penjajah tanpa rasa takut
Berjuang dengan segenap jiwa raga
Hingga titik darah penghabisan
Demi memerdekakan bumi nusantara
 
Terima kasih atas kemerdekaan yang sudah kau berikan
Dan juga jasa-jasamu yang tak ternilai
Hingga sang merah putih dapat berkibar gagah
Di seluruh penjuru nusantara tercinta
Hujan Dan Kamu
 
Saat rintik jatuh menghentak tanah
Membasahi bumi ini tanpa ragu
Membuat irama merdu dari setiap rintiknya 
Tapi tak mampu meluapkan rasa rindu
 
Hujan selalu membawa ingatan tentangmu
Di tiap perciknya menyimpan kenangan manis
Hingga buat air mata diam-diam berlinang
Berharap pada Tuhan tuk kembalikan waktu
 
Untuk yang kesekian kali
Hujan menabur rindu di hati
Meninggalkan bekas yang tak pernah hilang
Tentang kamu yang masih belum tergantikan
 
 
Shania Eklesia Oley, gadis kecil yang lahir di sebuah kota yang padat penduduk, Kota Bekasi pada tanggal 6 November tahun 1999. Sekarang aku sedang mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas Katolik Rex Mundi yang berlokasi di Kota Manado, Sulawesi Utara dan sudah berjalan di tahun ketiga. Aku memiliki predikat anak sulung dengan tiga orang adik yang umurnya terlampau jauh dariku. 


Berita Lainnya

Index
Galeri