PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
TANDUK MALAM
Di ujung tanduk malam
Kau gantungkan mimpi-mimpi insan
Jari bambu mengengam nyawa
Memeras kuncup senja
Di setiap lembaran yang menyemu darah
Kau rangkum sabda mawar
Kau telanjangkan pagi buta
Yang terjubah air mata
Soekarno dalam suara membuka cakrawala
Jabarkan sukma-sukma bangsa
Indonesia
Bedahlah mimpi-mimpimu
Tentang asa yang selalu menetas
Di dalam gubuk derita
Sampang,05 Mei 2016
TIRAI HUJAN
Detik menit tergeri di angan
Menumpahkan harapan
Masih adakah pelangi di tirai hujan ?
Dering ombak tenggelam dalam-dalam
Patahkan senyap malam.
Bila tangis mengakrabi hidupku masih adakah tawa di setiap nafasnya?
Ku titipkan engkau
Pada bunga yang bermekaran
Sampang,30 Agustus 2016
SERABUT BENALU
Kau racik ribuan nyawa
Berkelana seruput suara
Tak lengah kau taburi janji
Kata demi kata terangakai
Pemanis umpan termakan
Lintasan kabut sesak
Tak lagi menjamu
Tak lagi mengemban
Tak lagi tapaki pejuang
Kini hanya berkicau
Menoleh tak mau
Rebahkan sayap
Tinggalkan sarang
Bangkalan ,19 Mei 2016
NEGERIKU
Belasan tahun kurindukan rindumu
Kualirkan engkau dalam darahku
Kulayarkan otakku
Membelah badai lukamu
Sebelum senja menagis
Sajak pesisir membelah dada langit
Berlarut dalam kesetiaan darah
Mongering di atas dahan sejarah
Janjiku padamu
Kan ku gayuh sejarah di lembaran waktu
Tuk menjemput mimpimu
Sampang,31 Agustus 2016
EMBUN PELANGI
Panah hujan membelah samudra
Darah langit menyelam dalam karang kehidupan
Sepotong duka ombak
Tergerai di pinggir senja
Elok rupa yang terlukis di lembaran ingatan
Tergantung di ujung benua
Kasih ku ,menguntumlah !
Biar ku tak layu diterpa angin bisu
Tangkai keraguan dalam jiwa
Semakin menjulur
Namun kini , patah sudah
Tersengat rindu pelangi
Dahaga sang dewi menelan syurgawi
Terhitung di rusuk duniawi
walau beribu-ribu dahan
Menguluti bunga hati
Jiwa tak apa
Karna daraah malam
Selalu mengalirkan kesetiaan
Merindukan embun pelangi
Bersajak dalam tirai mimpi
28 MEI 2016
