PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Angin dan Hujan Berkata
Angin menyapa lembut pikiran yang tampak kalut
Menelisik jeritan tangis dan tawa
Membungkam bisu tak berkata
Hanya dingin terasa
Namun kali ini hujan yang bersamaku
Membungkus sedih dan haru
Membawa tanya dalam tiap tetesnya
Menagih tiap janji anak-anak manusia
Merengek pada daun-daun tak berkata
Menjerit pada langit tak bersuara
Hujan
Terlalu banyak beban yang kau bawa
Atas tabiat-tabiat tak tertata
Hujan
Maafkan kami yang tak becus tepati janji
Semarang, 31 Agustus 2016
Bukan Namamu Tapi Dia
Aku tak ingin mengeja huruf-huruf namamu malam ini
Sama sekali aku tak ingin
Menjauhlah
Aku tak ingin menulismu malam ini
Aku tak ingin
Tidak untuk malam ini atau malam berikutnya
Aku hanya butuh Dia
Ya Dia
Tenggelam dalam lautan tangis dekapan-Nya
Menyergap tiap mutiara kasih-Nya
Aku hanya ingin Dia
Dan aku butuh Dia
Semarang, 31 Agustus 2016
Asa Rindu Itu Masih Menyapa
Satu dua tiga
Tiga tahun kau tak melihatku
Empat lima enam
Enam tahun sudah kau masih tak inginkanku
Tujuh delapan
Hingga delapan tahun kau semakin tak menganggapku
Sembilan sepuluh
Namun tiba-tiba kau menyayangi diriku
Kau peluk dan menjagaku
Aku tertawa bahagia
Daun pun tampak serupa
Namun semua lenyap seketika
Hingga kau benar-benar pergi
Pergi dan masih enggan kembali
Tiada hari tanpa kau di benakku
Pulanglah
Izinkan aku bertemu denganmu
Meretas ruang-ruang rindu
Menanya bagaimana kabarmu
Atau sekedar melihat senyumanmu
Aku tak akan lupa
Semua kenangan yang tersisa
Tersimpan nyata nan penuh asa
Pulanglah
Karena kami masih menunggumu
Semarang, 31 Agustus 2016
