Puisi-puisi Diaz Setia Wahyuni

Siapa Merekam Hari Ini?, Wajahmu, Senja yang Ingin Jatuh

Siapa Merekam Hari Ini?, Wajahmu, Senja yang Ingin Jatuh
Ilustrasi. (Leonid Afremov/afremov.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Siapa Merekam Hari Ini?
 
Siapa merekam hari ini?
Headline-headline berita sudah melepuhkan mata
Tentang bocah yang dianiaya para jahanam durja
Tentang kebun-kebun yang di gusur pembangunan
Ada anak yang membunuh Ayah
Disusul Guru yang masuk penjara
Atau kita digelitik oleh komedi pertarungan politik
Siapa merekam hari ini?
Saat jurnalis-jurnalis kelaparan dan memilih melacurkan tinta
Digdaya kepalang suka memplintir fakta
Siapa berani merekam hari ini?
Selain si pengungkap yang diracun, atau sang idealis yang terasing
Siapa yang percaya rekaman hari ini?
Hari-hari saat kedalaman pikiran tergeser nafsu dangkal
Dan segalanya sudah mampu dibeli, tak terkecuali kejernihan nurani
Setelah bosan muak, kita dibuat maklum:
“humanisme sudah  tabu!
Sudah, jangan tertipu. Mari menipu.”
 
(2016)
 
 
 
Wajahmu
 
Wajahmu kental terbaca diantara kambium kayu-kayu basah
Kala tetabuh subuh meriuh rendah
Wajahmu timbul tenggelam diantara ricik ombak laut
Lalu landang di lubang karang keriput
Wajahmu muncul bak lukisan surealis di pigura jiwa yang menangis
Wajahmu legit tercatat di setiap episode langit yang pucat
Wajahmu, Ibu..
Wajah yang semoga diharamkan bagi api neraka
 
(2011)
 
 
 
Senja yang Ingin Jatuh
 
Liku menyiksa senja yang ingin jatuh
Lewat jalan paling sendu
Menuju rindang matamu 
Tebing menjurang, kata-kata gagal kita jerang
Mencegah tumpah segala rindu
Rahasia-rahasia adalah abadi
Rasa-rasa adalah sunyi
Senja masih ingin terjun ke matamu
Mencuri warna-warna langit, rombongan awan dan siluet kota
Kita sekadar mempersiapkan tawa atau duka-duka yang menjelma jenaka
Terlalu picisan untuk harga seluruh ketabahan
Setelah tersiksa liku, setelah tersedak sendu
Diampit kedua rindang matamu
Aku bersiap atas takdir yang menjurang
antara kedatangan atau kepulangan
Senja hanya akan berpesta,
sebentar saja
Rahasia-rahasia adalah abadi
Rasa-rasa adalah sunyi
 
(2016)
 
 
 
Diaz Setia Wahyuni, tinggal di Depok. Menyukai menulis sejak SMP. Saat ini aktif menulis di personal blog.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri