PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Wahai Engkau
Wahai Engkau...
Yang diciptakan di dunia ini
Dengan kesempurnaan yang murni
Untuk menjalani hidup di bumi
Wahai Engkau...
Makhluk Tuhan yang berakal
Teguhlah untuk tetap bertawakal
Sisihkan harta untuk beramal
Wahai Engkau...
Makhluk yang mempunyai derajat tinggi
Penghuni jagat raya yang terasa sunyi
Tanpa memandikan butiran-butiran suci
Wahai Engkau...
Yang memiliki cinta dan kasih
Yang merasakan perih dan pedih
Yang merangkak sambil tertatih
Wahai Engkau...
Yang dititipkan Tuhan untukku
Tak boleh enyah dalam pandanganku
Berpatrilah dalam jiwa dan ragaku
Wahai Engkau...
Yang entah di mana sekarang
Aku senantiasa menunggumu di malam panjang
Tanpa ada yang tahu betapa hidupku malang
Karena engkau yang selalu saja menghilang
Wahai Engkau...
Kembalilah pada rumahmu
Di sanalah engkau dapat bertamu
Lari dari Segalanya
Ketika senja hampir tiba
Aku sempat bercakap berdua
Antara aku, engkau, dan dia
Berceloteh di antara lirikan bola mata
Beradu pandang disela-sela perbincangan
Aku yakin ini bukan angan-angan
Yang sesegera mungkin membuatku melayang
Pergi dari bumi menuju bintang-bintang
Melihat cahaya nan indah bersinar
Didampingi bulan yang berputar
Menikmati hiruk-pikuk kota yang ramai
Mengisyaratkan bahwa ia sedang berdamai
Namun...
Kini kau diam seribu bahasa
Tak ada nada, melodi, maupun irama
Senyap bagaikan ditelan masa
Menghilang...
Sampai kau terbawa angin
Aku mencarimu dengan ingin
Dan lupa bahwa udara sedang dingin
Entah...
Tak tahu keberadaanmu di mana
Segala yang ku lakukan menjadi percuma
Karena kau lari dari segalanya
Nada
Nada yang utuh
Kini menjadi buih
Berserakan di udara kotor
Karena kau yang menebar
Nada yang indah
Kini menjadi terpecah
Seperti beling yang berceceran
Tak ada yang memungut dengan pelan
Alunan yang tak merdu
Menandakan sudah tak bersatu
Melodi yang tak berirama
Melemahkan bait yang ada
Menghilangkan segala yang tercipta
Melukai yang cantik di mata
Menjauhkan yang tergapai
Mengabaikan kasih yang tak sampai
