Puisi-puisi Intan Permata Putri

Dian Dalam Diam, Blossom, Diksimu

Dian Dalam Diam, Blossom, Diksimu
Ilustrasi. (happyfamilyart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Dian Dalam Diam
 
Inginku tunjukkan semua puisi terindahku
Yang selalu terpendam dalam hatiku
Hanya sekedar kau tahu, semua bait ini ku tulis hanya untukmu
Sekedar kau tahu
 
Ribuan puisi tlah tercipta untukmu
Tapi aku tak pernah mengerti
Kau tak pernah tahu
Aku sungguh-sungguh ingin bersamamu
 
Tahukah kau?
Ku persembahkan semua puisi-puisi terpendamku hanya untuk dirimu
Aku hanya ingin semesta tahi
Aku sayang kamu
 
Tiap lembar waktuku bersamamu
Telah menyisakan sebuah melodi kesederhanaan
Namun sebuah melodi kesederhanaan itu
Tak mampu kulantunkan, hanya bisa kukenang dalam diam
 
Dan hanya dalam diam ternyata, dian ini berpancar untukmu,
aku berhak memujamu ..
 
 
 
Blossom
 
Andai saja dapat ku gunakan banyak warna
untuk mengguratkan jutaan rasa
akan kuambil sebatang kuas dan mulai menggambarnya
 
Andai saja dapat kupilih kata-kata
untuk menumpahkan jutaan rasa
akan kutulis sepucuk surat dan menyampaikannya untukmu
 
Tapi aku tak bisa
bernyanyi secara langsungpun juga
aku tak mampu membuatmu tampak terpesona
tanpa mengubah ia jadi terdengar dangdut dan nista
 
Tertawalah, tersenyumlah
kini kan kusampaikan
dengan cara paling sederhana milik umat manusia
kelewat primitif dan tak orisinal
namun justru inilah aku apa adanya
 
I LOVE YOU …
 
 
 
Diksimu
 
Kamu,
Pahamkah tentang kontraksi yang terjadi pada sel-sel saraf sensoriku, ketika bayangmu jatuh tepat di retina mataku?
Dan akupun lekas bergerak reflek merotasikan kepalaku ke arah lain ..
 
Kamu,
Pahamkah tentang peristiwa gempa bumi yang terjadi pada hatiku, ketika suaramu berhasil ditangkap oleh tulang pendengaranku?
Dan akupun tak karuan, mencoba mencari titik keseimbangan agar tetap terlihat tegar ..
 
Kamu,
Pahamkah tentang dinamika hatiku, ketika kau menarikku dengan gaya seperti Hukum Newton II, mengajakku berceloteh tentang ini itu?
Dan akupun berusaha mengimbangi percepatan yang dihasilkan oleh gayamu itu ..
 
Kamu,
Pahamkah tentang virus yang berusaha menyerangku, ketika segala pesonamu memenuhi sel-sel saraf dalam tubuhku?
Dan virus itupun tak bisa didetoksifikasi oleh hatiku ..
Sialnya, sekarang tlah menjelma sebagai zat aditif
Entah mengapa semua tentangmu seperti siklamat pemberi rasa manis di hatiku, seperti rodhamin yang slalu mewarnai hariku, seperti MSG yang slalu menyedapkan kalbuku, dam seperti benzoat yang membuat penantianku terhadapmu sangat awet ..
 
Ah, kamu ..
 
 
 
Intan Permata Putri, orang biasa yang terus bekerja keras demi mendapatkan jodoh membahagiakan kedua orang tuanya. Biasa dipanggil Intan atau Intun. Lahir dengan bantuan dokter di sebuah rumah sakit umum di daerah Klaten, 22 tahun yang lalu, tepatnya pada 26 April 1994. Sekarang bertempat tinggal di Sidoarjo, setelah 9 tahun menetap di Klaten. Anak pertama sekaligus anak terakhir dalam keluarga. Mempunyai hobi membaca novel, dari yang berat kayak karyanya Eka Kurniawan dan Dee Lestari sampai yang ringan macam Teenlit-nya Luna Torashyngu, Jika mood lagi bagus-bagusnya, terkadang membuat puisi ‘tuk menuangkan isi hati. Pemuja Indomie goreng ini sekarang sedang menempuh studi Magister Biologi di Universitas Airlangga, Surabaya.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri