PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Dian Dalam Diam
Inginku tunjukkan semua puisi terindahku
Yang selalu terpendam dalam hatiku
Hanya sekedar kau tahu, semua bait ini ku tulis hanya untukmu
Sekedar kau tahu
Ribuan puisi tlah tercipta untukmu
Tapi aku tak pernah mengerti
Kau tak pernah tahu
Aku sungguh-sungguh ingin bersamamu
Tahukah kau?
Ku persembahkan semua puisi-puisi terpendamku hanya untuk dirimu
Aku hanya ingin semesta tahi
Aku sayang kamu
Tiap lembar waktuku bersamamu
Telah menyisakan sebuah melodi kesederhanaan
Namun sebuah melodi kesederhanaan itu
Tak mampu kulantunkan, hanya bisa kukenang dalam diam
Dan hanya dalam diam ternyata, dian ini berpancar untukmu,
aku berhak memujamu ..
Blossom
Andai saja dapat ku gunakan banyak warna
untuk mengguratkan jutaan rasa
akan kuambil sebatang kuas dan mulai menggambarnya
Andai saja dapat kupilih kata-kata
untuk menumpahkan jutaan rasa
akan kutulis sepucuk surat dan menyampaikannya untukmu
Tapi aku tak bisa
bernyanyi secara langsungpun juga
aku tak mampu membuatmu tampak terpesona
tanpa mengubah ia jadi terdengar dangdut dan nista
Tertawalah, tersenyumlah
kini kan kusampaikan
dengan cara paling sederhana milik umat manusia
kelewat primitif dan tak orisinal
namun justru inilah aku apa adanya
I LOVE YOU …
Diksimu
Kamu,
Pahamkah tentang kontraksi yang terjadi pada sel-sel saraf sensoriku, ketika bayangmu jatuh tepat di retina mataku?
Dan akupun lekas bergerak reflek merotasikan kepalaku ke arah lain ..
Kamu,
Pahamkah tentang peristiwa gempa bumi yang terjadi pada hatiku, ketika suaramu berhasil ditangkap oleh tulang pendengaranku?
Dan akupun tak karuan, mencoba mencari titik keseimbangan agar tetap terlihat tegar ..
Kamu,
Pahamkah tentang dinamika hatiku, ketika kau menarikku dengan gaya seperti Hukum Newton II, mengajakku berceloteh tentang ini itu?
Dan akupun berusaha mengimbangi percepatan yang dihasilkan oleh gayamu itu ..
Kamu,
Pahamkah tentang virus yang berusaha menyerangku, ketika segala pesonamu memenuhi sel-sel saraf dalam tubuhku?
Dan virus itupun tak bisa didetoksifikasi oleh hatiku ..
Sialnya, sekarang tlah menjelma sebagai zat aditif
Entah mengapa semua tentangmu seperti siklamat pemberi rasa manis di hatiku, seperti rodhamin yang slalu mewarnai hariku, seperti MSG yang slalu menyedapkan kalbuku, dam seperti benzoat yang membuat penantianku terhadapmu sangat awet ..
Ah, kamu ..
