Puisi-puisi Yuliana

Berpuisi Tanpa Kata, Yang Tertinggal, Sapaan Tuhan

Berpuisi Tanpa Kata, Yang Tertinggal, Sapaan Tuhan
Ilustrasi. (Michel Keck/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Berpuisi Tanpa Kata
 
Senjalah yang paling setia menunggu,
Hingga daun maple merah sampai di tanah.
Anginlah yang paling patuh membawa keluh kesah,
Hingga hanya bersisa bau tanah basah. 
Maka berbisiklah.
Karena meskipun kau tetap di tempat, angin yang menemuimu tidak pernah sama.
Belajarlah berteriak tanpa suara, berpuisi tanpa kata.
Sementara  kau di sana cukup diam
Menunggu kincir memutar beberapa bagian cerita yg telah usang
Semakin pelan, dan pelan
Hingga berhenti  ketika angin benar - benar meninggalkannya pergi
 
 
 
Yang Tertinggal
 
Sebrutal inikah rindu mengacak acak hati tanpa permisi
Setega inikah kenangan menyeret ingatan tentangmu
Saat kau dan aku tidak lagi dalam kata satu
Saat sapa tak lagi mampu tuntaskan rindu
 
Dan terkadang aku ingin tau 
Alasan Tuhan mempertemukan kau dan aku
Menumbuhkan rasa di hati masing masing tanpa tabu
Menghadirkan rindu dan cemburu
Menjaga kau dan aku tetap bersama dalam lamanya waktu
Hingga pada akhirnya kau tetap berlalu
Namun mengapa kau tak pergi bersama rindu?
 
 
 
Sapaan Tuhan
 
Sempat kulangkahkan kaki penuh kesombongan
Ku tengadahkan wajah penuh keangkuhan
Hingga angin menampar keras tubuh yang lemah
Gunung memandang hina diri yang kerdil
Langit murka dengan tingkahku
Bumi jijik dengan lagak ku
Alam semesta mengutukku
Rupanya ini sapaanMu, Tuhan
Hingga jiwa renta ini sadar
Engkau hanya enggan aku melangkah terlalu jauh
Engkau ingin aku bermanja  lewat dzikirku
Engkau suka dengan rintihan doaku
Engkau rindu sujudku di dua pertiga malam
Yang tak pernah lagi ku lakukan
Tuhan , tak sedikitpun ku temukan jawaban
Atas nikmat mana yang tak Kau berikan 
Hanya diri penuh dosa dan kenistaan
Berdzikir dalam penyesalan
Bersujud dalam sejadah pengharapan
Tahajud dalam kerinduan
Menangis dan tenggelam dalam lautan ampunan
 
 
 
Yuliana. Penulis kelahiran Ciamis, 29 Maret 1996. Tercatat sebagai mahasiswi semester 5 Universitas Padjadjaran Jurusan  Analisis Kimia. Alamat rumah penulis adalah di Dusun Kalangari Desa Budiharja Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis sedangkan alamat kost di Jalan Haur Pancuh I No. 132 Bandung. Penulis sangat menyukai dunia menulis meskipun jurusan kuliah yang diambil bukanlah sastra. Berencana untuk menerbitkan buku akhir tahun ini. Pada bulan Mei 2016, penulis terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Universitas Padjadjaran tahun 2016. Cita-cita penulis adalah ingin menjadi seorang motivator.  Penulis dapat dihubungi melalui email: [email protected] , Facebook: Yuliana Adelia, Line: @yulianaadelia13, ig: @yulianaadelia13.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri