Puisi-puisi Ahmad Fauzi

Cinta yang Menunggu Kedatatangan, dan 2 Puisi Lainnya

Cinta yang Menunggu Kedatatangan, dan 2 Puisi Lainnya
Ilustrasi. (Miki De Goodaboom/fineartamerica.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Cinta yang Menunggu Kedatatangan
 
Satu-satunya terlampau yang paling aku relakan adalah mencintai kehadiranmu
Di pusat rahasiaku, seorang pujangga menelurkan kata-kata tanya 
yang tidak henti saat hari ini tidak ada nafasmu
Aku tidak ingin seperti pohon mati yang tidak bisa sekedar menggandeng tanganmu
Seperti laki-laki tua yang menyenangi asap rokok dibanding masanya menjelang tiada
 
Kucoba menyusun wajahmu menjadi satu bingkai yang kutenggerkan di pengharapanku
Kita berharap bertemu pada satu kesimpulan
Bahwa cinta dapat melebihi angka-angka di langit dan di bumi
Setiap cinta adalah jalan terbaik bagi orang yang mengerti kesendirian
Dan paham betul arti tidak memiliki apapun selain dirinya sendiri 
 
Tidak seperti kita yang masing-masing memliki banyak hal untuk dibawa saat tidur
Aku mencintaimu melebihi mimpi yang kau janjikan padaku dulu
Kita berdua adalah anak kecil yang menyemai rindu di tubuh sendiri
Jika aku sakit, ku yakin betul bahwa doamu perlahan menyembuhkanku
Dan kantuk yang kudera sekian lama karena menantimu akan terbalas 
Dengan sebuah senyum di depan pintu rumah kita
 
Barangkali aku lebih baik menggunungan sajak untukmu
Sampai kau tahu bahwa tuhan memusahkan dan menyatukan bukan tanpa alasan
Satu-satunya kehadiran yang paling aku relakan adalah terlampau mencintaimu
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri