Puisi-puisi Muhammad Wildan Basri

Kekata Konsonan Teruntuk Tuan, Aku Suka di Sini, dan 3 Puisi Lainnya

Kekata Konsonan Teruntuk Tuan, Aku Suka di Sini, dan 3 Puisi Lainnya
Ilustrasi. (Jan Brychta/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Kekata Konsonan, Teruntuk Tuan
 
Bagaimana bisa beta bersandar bahu
Pada para perusak pribadi-pribadi pembaharu
Dirinya datang dengan dusta dan durja
Tapi, Tuan tetap terpakupana terhadap tampangnya
 
Tuan, tetaplah tolak tipuannya
Karena, ketahuilah ketika 
Mulai merasuk metamorfosanya
Ia imanen, inginkan imanmu
Inginkan imunitasmu
 
Bukankah banyak badan berbuah bobrok 
Sebab seringnya sang sukma sengaja
Memakan ‘madu’ mematikan miliknya
 
Tuan, teruslah tepis tutur tengiknya
Camkan!
Namanya Narkoba!
 
Bintaro, 30 Agustus 2016
 
 
 
Aku Suka di Sini
 
Di sini paginya terbisingkan dengan kicau
Kicau elok para penerbang
Di sini sorenya ramai dengan dzikir
Meski pendendangnya hanya segelintir
 
Di sini tengah malamnya biasa terngiang
Nyanyian gong, gending dan sinden
Entah dari mana
Tapi sering kuduga 
Itu semua suara mesin sahaja
 
Dari sini Aku berpindah
Aku berhijrah ke sana
Saat menapaki ‘sana’ 
Artinya Kini, Aku sedang menapak di sini
 
Bagaimanapun harus kusukai
Meski tanpa kicau di pagi hari
Dzikir di sore pelupuk sang mentari
Dan tengah malam yang sunyi 
tanpa suara-suara misteri
 
Pemalang-Bintaro, 31 Agustus 2016
 
 
 
Kopral Tidur Lebih Awal
 
Si Kopral pulang tanpa dikawal
Katanya Ia hendak tidur lebih awal
Membuka pintu dengan napas agak tersengal 
Ingin segera rasanya melempar raga keatas terpal
Esok, entah jiwanya t'lah tiada atau masih tinggal
Yang terang, kopral ingin tidur lebih awal
 
Pemalang, 18 Agustus 2016
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri