PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Kekata Konsonan, Teruntuk Tuan
Bagaimana bisa beta bersandar bahu
Pada para perusak pribadi-pribadi pembaharu
Dirinya datang dengan dusta dan durja
Tapi, Tuan tetap terpakupana terhadap tampangnya
Tuan, tetaplah tolak tipuannya
Karena, ketahuilah ketika
Mulai merasuk metamorfosanya
Ia imanen, inginkan imanmu
Inginkan imunitasmu
Bukankah banyak badan berbuah bobrok
Sebab seringnya sang sukma sengaja
Memakan ‘madu’ mematikan miliknya
Tuan, teruslah tepis tutur tengiknya
Camkan!
Namanya Narkoba!
Bintaro, 30 Agustus 2016
Aku Suka di Sini
Di sini paginya terbisingkan dengan kicau
Kicau elok para penerbang
Di sini sorenya ramai dengan dzikir
Meski pendendangnya hanya segelintir
Di sini tengah malamnya biasa terngiang
Nyanyian gong, gending dan sinden
Entah dari mana
Tapi sering kuduga
Itu semua suara mesin sahaja
Dari sini Aku berpindah
Aku berhijrah ke sana
Saat menapaki ‘sana’
Artinya Kini, Aku sedang menapak di sini
Bagaimanapun harus kusukai
Meski tanpa kicau di pagi hari
Dzikir di sore pelupuk sang mentari
Dan tengah malam yang sunyi
tanpa suara-suara misteri
Pemalang-Bintaro, 31 Agustus 2016
Kopral Tidur Lebih Awal
Si Kopral pulang tanpa dikawal
Katanya Ia hendak tidur lebih awal
Membuka pintu dengan napas agak tersengal
Ingin segera rasanya melempar raga keatas terpal
Esok, entah jiwanya t'lah tiada atau masih tinggal
Yang terang, kopral ingin tidur lebih awal
Pemalang, 18 Agustus 2016