Puisi-Puisi Anna Ratri

Wang Sinawang, Sang Pemimpi, Parodi Kumpulan Katak

Wang Sinawang, Sang Pemimpi, Parodi Kumpulan Katak
ilustrasi. (Ilir Pojani/www.saatchiart.com)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
WANG SINAWANG
 
Langkahku tegas
tapi terayun gemulai
Tekadku  bak baja
tapi luluh dibasuh air
Wajahku bergurat, menua, penuh tanda tanya
tapi tak nampak
tersamar senyum yang merona.
 
Kakiku bergerak cepat
entah kemana
keluar menembus batas inginku.
Pikirku juga sama
menerawang jauh
entah bagaimana
melayang ke samudera asa.
Niatku enggan untuk kalah atau mengalah
justru menguat membatu mengeras
layaknya intan yang sempurna.
Rupaku pun sama.
Ya, ada segumpal berat yang harus 
kubawa.
 
Mereka melihat.
Aku bahagia.
Aku berharta.
Aku bertahta.
Aku bersahaja.
Lahirnya.
 
Yang terdalam,
jauh tersembunyi di sana.
Sebongkah batu kegetiran
dan perjuangan 
yang tiada henti kuasah
dengan doa sederhana
dengan raga utuh sempurna
dengan jiwa membara .
Aku tetap bersahaja.
Wang sinawang 
 
Wang sinawang : pandang memandang atau lebih mudahnya saling pandang. Secara filosofis Jawa, wang sinawang bermakna saling menilai orang lain dan biasanya memandang orang lain lebih baik atau lebih beruntung dari diri sendiri. 
 
Medan, 2016 
 
 
 
Sang Pemimpi
 
Terbaring aku di atas lampin
Sejenak
Tatkala lampu mulai temaram
dan bisik jangkrik memekik
Melepas lelah
dan amarah
punah
 
Tenggelam aku di alam fatamorgana
Merasuk
Menusuk, membelah raga
tiada kata
menjadilkannya ada 
serupa dengan fakta
 
Ketika semburat senja
menipis
perlahan samar dan memudar
Aku berada
melihat rupa warna
yang nyaris sempurna
 
Menggebu hasrat tuk meraihnya
menggenggamnya
menyandingkannya
pada jiwa
pada raga
pada asa
 
Aku adalah aku
dengan segala ketiadaanku
meniti
mencari
menggenapi
jutaan harap
dan kuresapi
bahwa aku bermimpi.
 
Medan, 2016
 
 
 
Parodi Kumpulan Katak
 
Langit membiru tua berserabut abu
Menggelap dan menebal
Tak kuasa menahan beban 
kubik air hujan disana
 
Gemuruh menggelegar
tabuhan genderang mengerang
tanda perang
 
Segerombol katak
berjajar di tepian anak sungai
tertawa riang
melihat riak-riak air yang gemericik
bak simfoni lagu kolosal
 
“Mari kita ikut bernyanyi dan bergoyang” seru seekor katak
Semua bergerak serentak
Menghentak-hentak
dan sejenak melupa
mereka adalah sekumpulan katak
KAum pemberonTAK
 
Medan, 2016
 
 
Anna Ratri, lahir di Yogyakarta, dua puluh delapan tahun silam. Tepatnya pada tanggal 30 Juli 1988.  Ia tercatat sebagai alumni Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar Ia aktif mengikuti lomba menulis, baik tingkat provinsi sampai nasional. Beberapa piagam penghargaan pun berhasil diraihnya hingga saat ini. Saat ini Ia bekerja sebagai abdi negara di salah satu perusahaan BUMN di kota Medan, kota yang terkenal dengan buah duriannya. Meskipun tercatat sebagai seorang karyawan, Ia tetap aktif menulis. Menulis adalah passion, semangat, harapan, dan kesenangan. email: [email protected] 


Berita Lainnya

Index
Galeri