PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Anak jalanan
Mentari terik membakar
Menghujam tanpa ampun siapapun dijangkauannya
Panas,, terik tak terelakkan
Tubuh mungil itu disana
Langkah-langkah kecilnya tak terhalang tanpa alas
Di atas aspal hitam di tepian jalan
Tubuh mungil itu begitu sempurna dengan peluh yang bercucuran
Mengiringi langkah setapaknya
Menyusuri jalan demi koin-koin rupiah
Dia..
Sempurna dengan takdir yang begitu kerasnya
Sempurna menjalani kehidupan yang begitu menyayat
Merenggut kebahagiaan kecilnya
Merampas masa-masa tumbuhnya
Usianya masih sangat belia
Namun beban hidupnya sungguh luar biasa
Beban hidup yang tertanggung diri
Membawanya melangkah menantang mentari
Dari jalanan ini dia menatap masa depan
Dari jalanan ini dia melangkah maju
Bersama senyum tulus tanpa keluh
Mencoba mengubah takdir hidup yang sesungguhnya tidak dia tahu
Tuhan
Takdirmu memang telah tertulis
Takdirmu telah tertetapkan
Namun hanya tangan Mu lah yang mampu membawanya
Memberikannya masa depan terbaik
Berilah penghidupan terbaik
Berilah masa depan terindah
Yang dia bangun dari kesengsaraan usia belianya
NYANYIAN ALAM
Pagi hendak menampakkan diri
Diiringi nyanyian sang penjaga pagi
Desir angin turut menyambutnya
Memberi kabar pada semesta akan kehadirannya
Fajar kini pun tiba
Semburat jingga mulai terkuas di ufuk timur
Bak lukisan alam nan indah
Sempurna tanpa celah
Desir angin semakin lirih bersenandung
Bersiul merdu menembus bukit
Menatap celah-celah pagar alam tertata nan sejajar
Yang turut menari melambai menambah keselarasan
Bak puluhan penari latar menyambut memberi salam
Nyanyian burung pagi riuh rendah bersorak
Diselingi gemericik air memecah bebatuan
Gemerisik dedaunan pun menambah keharmonisan
Menciptakan simfoni alam nan harmoni
Pagi
Gambaran alam yang begitu indah
Menceritakan kebahagiaan mereka
Mengungkap syukur pada Sang Pencipta
Atas pagi yang masih dihadirkan
Atas nafas yang masih dirasakan
Alam
Mereka pun dapat berkisah
Mereka juga dapat bercerita
Karena sungguh mereka pun makhluk Tuhan
Yang diberikan hidup juga memberi penghidupan
MANUSIA HEBAT
Bukan tentang seorang dengan pendidikan tinggi
Bukan tentang seorang dengan jabatan tinggi
Bukan tentang seorang dengan uang yang melimpah
Juga bukan tentang seorang dengan kekuatan fisik sempurna
Manusia hebat ini pahlawanku
Manusia hebat ini adalah laki-laki tangguh
Yang membawaku kepada kesuksesan
Yang mengeluarkanku dari kesengsaraan
Manusia hebat ini bapak
Laki-laki yang rela mendorong gerobak besar
Yang selalu menghabiskan malamnya selalu terjaga
Merasakan angin malam nan dingin
Demi masa depanku
Ya, bapak pahlawanku
Manusia hebat dalam keluargaku
membawaku merdeka dalam masa depan terbaik
mengarungi pengalaman hidup dengan berjuta pelajaran kehidupan
Bapak
Terimakasih atas semua pengorbanan
Terimakasih atas perjuangan untukku
Sungguh kau sosok muliaku
SENJA
Mentari menyingsing di ufuk barat
Semburat cahaya jingga menenggelamkan sinarnya
Riuh rendah suara burung tersenandung
Menyambut tamu malam tiba
Senja
Memberikan arti tersendiri bagi setiap manusia
Membawa kepada sebuah kenangan
Membawa lepas kedalam impian
Memberi kebehagiaan
Bahkan mengguratkan kisah perih yang tersimpan
Senja
Selalu hadir di ufuk barat dengan keindahaanya
mengiringi penghujung hari dengan sejuta cerita insan-Nya
Kebahagiaan, keceriaan bahkan kesedihan
Namun senja tak perduli dengan semuanya
senja hanya memenuhi tugasnya dari sang pencipta
Senja
Tersirat sangat sederhana namun begitu bersahaja
Sesederhana malam yang menyimpan diam dalam keindahan
Menyimpan kenangan yang tak terlupakan
Juga pengharapan yang tak terucapkan
