PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Sahabatku Pelangi
Semilir angin mengantarkan pulang hujan
Tampak mengembalikan mentari
Tujuh warna terbentang di langit biru
Senang hati memandangnya
Sahabatku yang seperti pelangi
Tak pernah ku duga kedatanganmu
Menghiasi langitku mewarnai hariku
Namun mengapa semua terasa singkat
Tak bisakah kau tinggal lebih lama
Menemani kesendirianku
Rindu
Jarak takkan mematahkan cinta
Namun ia menumbuhkan rindu
Rindu yang mendalam
Rindu yang serindu-rindunya
Siang dan malam telah kulalui
Tak sedetikpun aku melupakanmu
Namamu selalu ada dibenakku
Wajahmu yang selalu terlintas dimataku
Kapan kita bertemu lagi
Saling menatap dan tersenyum
Di bawah awan putih kelabu
Selalu menjadi saksi
Dua hati yang saling mencinta
Sendiri
Tak.. Tak.. Tak..
Detak jarum jam berlalu
Terdengar keras sekali
Terdiam di tengah malam gulita
Dunia terasa aku seorang
Ku dengarkan.. Ku dengarkan..
Menit dan jam pun berlalu
Tanpa melakukan apapun
Tidak terasa
Banyak waktu telah kulewati
Tanpa dirimu
Tanpa hadirmu
Tanpa seorang kekasih
Liburan Impian
Lengkungan panjang awan putih
Tampaknya pesawat menggores langit biru
Terlihat kecil jauh tak bersuara
Terlihat besar dekat sangat bising
Kapan bisa berada di udara
Menyapa pepohonan dan laut biru
Bersalaman dengan awan-awan
Mendarat di negeri gingseng
Menggigil kedinginan meski berbalut kain tebal
Terpeleset di jalanan putih
Menggelindingkan bola besar yang terbuat dari es
Menghabiskan malam dengan rembulan
Berpapasan dengan bintang idola
Oh..tidak aku terlalu lama menatap langit.
Sampai terlewat arah jalan pulang
