Puisi-puisi Fiony Angelika

Sebuah Keping, Tikus Mencicit, Denting, Senja di Pelupuk Matamu, Cinta dan Kisah Patah Hati

Sebuah Keping, Tikus Mencicit, Denting, Senja di Pelupuk Matamu, Cinta dan Kisah Patah Hati
Ilustrasi. (Jennifer Perlmutter/artweek.la)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Sebuah Keping
 
Adalah sekeping hati yang rapuh
Terisi dengan luka dan cerita 
Namun terekat bersama tegar di dalamnya
 
Adalah sekeping aksara yang ringkih
Bersifat mandiri, namun juga misteri
Membawa sebuah makna di balik hadirnya
 
Sebuah tanya di balik sebuah keping
Menyandera dan memata-matai sang empunya
Adakah yang tersembunyi? Kita tidak pernah tahu
 
 
 
Tikus Mencicit
 
Lagi; tikus-tikus itu mencicit
Mengais sebuah keju untuk perutnya
Menindih kawan agar menjadi yang tergemuk
 
Diam tanpa suara, bungkam bersama hening
Hanya meninggalkan yang berantakan
Berkeluh dengan cicitan kecil yang menganggu
 
Perlukah mereka disingkirkan?
Mungkin basmi saja jika tidak ada guna
Namun, mereka tetap ada dan akan selalu ada
 
 
 
Denting
 
Denting itu bergema
Berteriak di gendang telinga
Tepat ketika pukul dua belas malam
 
Yang tak kasatmata berwisata
Menyentuh benda mati yang membeku di tempat
Beranikah engkau menyapa mereka?
 
Ayolah, ucapkan salammu pada mereka
Larikan jemarimu di borok yang menganga
Atau mungkin, jilatlah bekas darah mereka
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri