Puisi-puisi Achmad Fathoni

Gelanggang Rindu, Beling-beling Menyayat, Resah, Lalu Dingin, Sepi

Gelanggang Rindu, Beling-beling Menyayat, Resah, Lalu Dingin, Sepi
Ilustrasi. (Linda Coppens/lindacoppens.tumblr.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Gelanggang Rindu
 
merampai rasa dalam keringnya raga
melelang raga agar senja tak semburat ke mana-mana
agar dikau tetap sama dalam jiwa
pada hamparan luas yang sarat akan rasa
penuh perkara yang sedia setara surga
dalam keringnya raga 
simpanlah rasa yang tak miliki raga
sebab maha suci tak lagi ada
pada daku yang terlampau jauh menyisir telaga jiwa
 
merampai rasa dalam keringnya telaga
menebar seberkas rasa pada kelamnya daku
sampaikanlah saja. apapun itu
sebab hanya kata suci yang daku terima 
 
malang, 2016
 
 
 
Beling-beling Menyayat
 
pecah beling-beling berserakan
berdarah, lalu bernanah, lalu perih
luka,
pada rindu yang pecah
seperti kaca yang tembus pandang
lalu menyayat dan berdarah membuat luka
menembus kulit, lalu melintasi nadi
terselip di sela-sela
lalu tuhan ikut campur
membunuh sepi
membunuh luka; tak ada perih; tak ada nanah
hanya beling dari kaca
yang pecah lalu berserakan
seperti rinduku yang berceceran
 
malang, 2016
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri