PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Keluhan Kaum Pribumi
Wahai pemimpin kami
Kembalikan jati diri bangsa
Saling bersatu dan peduli
Kini ibarat hidup di jeruji besi
Di manakah keadilan di bumi pertiwi
Kala tikus-tikus berdasi memimpin kami
Di manakah arti persatuan di tanah ini
Kala nasionalisme lenyap dari kaum pribumi
Sekarang hanya tersisa segenggam harapan
Ketika kaum tirani sudah tak punya impian
Nusantara ini hanya tinggal kenangan
Sejak kabut kelam menyelimuti moral sang imam
Tanah air kami perlu perubahan
Lari dari gelap menuju cahaya
Memupuk kembali persatuan dan kesatuan
Bersatu menentang gerakan radikal
Wahai pemimpin kami
Persatukanlah bangsa penjuru negeri
Benahi moral demi bangsa dan negara ini
Bawa merah putih berkibar di jagad ini
Guruku
Engkau lah lentera gelapnya kehidupan
Bersinar di dunia penuh keputusasaan
Engkau laksana sang surya di ufuk fajar
Cahaya menuntun manusia pergi dari kebodohan
Engkau tak kenal lelah berbakti pada negeri
Tercipta masa depan cerah generasi muda
Engkau tak pernah putus asa
Demi pengabdian yang kau emban
Wahai pelita dalam hidupku
Tanpamu negeri ini sunyi
Tanpamu tak kan ada cendekiawan
Engkau mengajariku arti kehidupan
Terima kasih kuucap padamu
Telah menuntun dan membimbing diri
Jasamu terukir di sanubari
Engkaulah pahlawan di dunia ini
Fenomena Apa?
Lihat sekelilingmu
Tak nampak kau dengan semua itu
Lingkungan berubah begitu pesat
Akibat ulah yang kau perbuat
Hutanmu yang dulu rimbun
Pohon- pohon kala tersenyum
Namun apa yang terjadi?
Rimba gundul nan tandus
Lautmu tak lagi alami
Biota laut kau eksploitasi
Pegunungan tak sesejuk dulu
Fauna mengadu pada Rabb-mu
Fenomena apa yang terjadi ?
Hingga pertiwi menangis
Serta akar tak kuat menahun, menahan
Beban berat yang engkau berikan
Alam seakan murka
Fenomena terjadi tiba-tiba
Akibat yang kau perbuat
dosa perbuatan yang bejat
